Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Kucing Saling Menampar Satu Sama Lain

KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai salah satu hewan peliharaan yang sering kali menunjukkan perilaku aneh dan sulit dipahami oleh manusia.

Misalnya mereka suka masuk dalam kardus, makan rumput, berguling-guling tanpa sebab, hingga menyundul pemiliknya.

Salah satu perilaku unik yang dilakukan teman berbulu ini adalah suka menampar atau saling menampar satu sama lain.

Seekor kucing mungkin menampar kucing lain karena berbagai alasan. Biasanya untuk mengetahui maknanya, bisa melihat seperti apa bahasa tubuh lainnya.

Kucing yang saling menampar adalah perilaku normal. Namun, apa alasan mereka berperilaku demikian?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kucing menampar kucing lain atau saling menampar satu sama lain:

1. Memulai waktu bermain

Dilansir dari laman the Spruce Pets, kucing yang energik mungkin saling menampar sebagai ajakan bermain. Perilaku ini umumnya akan disertai dengan bahasa tubuh lain.

Kumis mereka akan mengarah ke depan, perhatian diberikan pada situasi yang ada, kukunya tidak dikeluarkan, dan tidak akan ada suara mengeong, menjerit, atau mendesis.

Ini adalah cara yang menyenangkan bagi kucing untuk bermain satu sama lain, dan aktivitas bermain tersebut sangat bagus untuk stimulasi mental, serta aktivitas sehari-hari.

Kucing merupakan predator kecil dan mereka memiliki naluri alamiah atau dorongan memangsa yang cukup tinggi.

Kucing yang tidak bisa menyalurkan nalurinya dapat mulai bertindak dengan menerkam teman serumahnya, atau bahkan pemiliknya.

Jika kucing Anda menampar kucing lain dengan terlalu bersemangat, mungkin dia melakukannya karena naluri berburu yang terpendam.

3. Masalah kesehatan

Jika kucing merasa tidak enak badan atau merasa kesakitan, ia mungkin akan menampar kucing lain yang mendekat.

Jika kucing kesakitan, mereka akan menjaga cederanya dan segera melindungi dirinya agar tidak memperburuk keadaan.

Kucing juga adalah makhluk yang secara alami takut menunjukkan tanda-tanda kelemahan.

Saat kucing kesakitan mungkin tidak begitu menerima ajakan bermain dan takut jika hewan peliharaan lain secara tidak sengaja menyakitinya.

Sejalan dengan itu, dilansir dari Animal Path, bahasa tubuh kucing yang saling menampar karena agresi akan terlihat tegang.

Cakarnya terhunus, telinganya ditarik rata ke belakang kepala. Mereka akan bersuara, membuat suara 'kucing marah' seperti menggeram, mendesis, dan menjerit.

Umumnya kucing berusaha menghindari perkelahian. Namun ketika terpojok, kucing pemalu pun tidak akan segan-segan membela diri dengan berkelahi dengan kucing lain.

5. Memperkuat peringkat sosial

Kucing sering kali dianggap sebagai makhluk penyendiri. Namun, mereka juga makhluk sosial yang dapat menjalin ikatan dengan pemilik atau kucing lainnya jika diperkenalkan dengan baik

Idealnya, semua kucing memiliki peringkat yang sama dalam kelompoknya. Namun, beberapa kucing muncul sebagai kucing yang dominan.

Seekor kucing dapat menegaskan dominasinya terhadap kucing lain dengan menamparnya. Ini berbeda dengan perkelahian, meski dalam beberapa kesempatan, bisa menimbulkan agresi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/25/114500065/5-alasan-kucing-saling-menampar-satu-sama-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke