"(Keratinisasi folikel adalah) proses pembentukan (protein) keratin. Kulit kita selalu membentuk lapisan keratin setiap 28 hari yang akhirnya akan mengelupas dan digantikan kulit yang baru termasuk lapisan folikel rambut," jelasnya.
Dia menyebut, proses keratinisasi yang terganggu akibat penumpukan kotoran dalam folikel rambut dapat menyumbat menjadi komedo.
Sementara produksi sebum atau minyak berlebihan di kulit juga dapat memicu komedo. Ini karena minyak dan kotoran menyumbat di folikel rambut.
Baca juga: 15 Skincare Terbaik untuk Menghilangkan Komedo, Apa Saja?
Lebih lanjut, Ismiralda menyarankan untuk rutin membersihkan ketiak agar mencegah datangnya komedo.
"Prinsipnya semua kotoran dan sumbatan harus dibersihkan," tegasnya.
Dia mengatakan, komedo yang sudah terbentuk di ketiak sebaiknya dilakukan ekstrasi atau pengeluaran komedo. Namun, kondisinya harus bersih dan steril agar tidak terjadi infeksi pascatindakan.
Ekstraksi komedo dapat dilakukan oleh dokter kulit maupun produk penghilang komedo.
Baca juga: Apa Akibatnya jika Komedo Tidak Dibersihkan?
Ismiralda mengimbau agar rajin membersihkan kulit menggunakan sabun yang lembut dan lembab untuk mencegah terbentuknya komedo.
"Kalau di Indonesia setidaknya mandi dua kali per hari," katanya.
Dia melarang kulit digosok terlalu kuat saat mandi atau menggunakan scrub yang terlalu kasar.
Ismiralda juga menyarankan untuk segera mengoleskan pelembab kurang dari lima menit setelah mengelap tubuh dengan handuk.
"Kulit dengan kelembaban yang cukup akan mencegah clogging (penyumbatan) pada pori-pori karena pergantian kulitnya kan berlangsung relatif normal," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.