Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pohon Tertinggi di Dunia Dirahasiakan, Orang yang Temukan Bisa Dipenjara

Kompas.com - 20/09/2023, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak seperti gedung-gedung tinggi di seluruh dunia yang menjadi incaran wisatawan dan dipublikasikan, lokasi pohon tertinggi justru dirahasiakan dari publik.

Catatan Guinness World Records, pohon tertinggi yang hidup saat ini adalah spesies Sequoia sempervirens di Taman Nasional Redwood, California, Amerika Serikat (AS).

Dijuluki Hyperion, pohon yang terletak di lereng bukit ini ditemukan warga AS, Chris Atkins dan Michael Taylor pada 25 Agustus 2006.

Namun, lokasi sebenarnya dari pohon tersebut masih menjadi rahasia, serta dijaga ketat dengan tujuan untuk melindunginya.

Pasalnya, petugas Taman Nasional percaya, terlalu banyak wisatawan yang berkunjung berpotensi merusak pohon dan ekologi lereng di sekitarnya yang terbilang rapuh.

Saat pertama kali ditemukan, Hyperion memiliki tinggi 115,55 meter, jauh lebih tinggi dari patung ikonik di New York, Liberty, yang menjulang setinggi 93 meter.

Bukan hanya itu, pohon ini juga masih terus tumbuh hingga mencapai 116,07 meter pada 2019.

Pohon dengan diameter 4,94 meter itu pun mempunyai mahkota atau bagian atas pohon yang ditumbuhi cabang-cabang paling panjang di dunia, yakni 90,9 meter.

Baca juga: Jepang Produksi Kayu Selama 700 Tahun Tanpa Tebang Pohon, Kok Bisa?


Sanksi mengunjungi pohon tertinggi di dunia

Meski rahasia, seperti dikutip IFL Science, Selasa (19/9/2023), koordinat Hyperion sempat diunggah oleh sebuah situs pada 2015.

Informasi tersebut membuat jumlah pengunjung Taman Nasional Redwood meningkat.

Kendati demikian, taman nasional tidak menyediakan jalan setapak, sehingga mereka perlu menjelajahi hutan semak dan melewati beberapa vegetasi lebat untuk mencapai pohon.

Banyaknya orang yang bertekad mengunjungi pohon tertinggi di dunia membuat petugas Taman Nasional Redwood menutup seluruh kawasan dan akses masuk.

Kepala Sumber Daya Alam Taman Nasional Redwood, Leonel Arguello mengatakan, pihaknya memberlakukan denda hingga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 77 juta (kurs Rp 15.391 per dollar AS) bagi orang yang menemukan lokasi Hyperion.

Selain itu, Taman Nasional Redwood pun tak segan memenjarakan orang yang bertekad melanggar peraturan tersebut.

"Hutan di sekitar Hyperion telah diinjak-injak dan dirusak pengunjung yang kurang informasi. Akar redwood sangat dangkal, rata-rata mencapai 12 kaki," ujar Arguello.

Tanah yang terinjak-injak pengunjung akan berdampak negatif pada kelangsungan hidup pohon-pohon tua tersebut.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Tempat Tercerah di Bumi, Layaknya Berdiri di Permukaan Venus

Sampah menghiasi jalur menuju Hyperion

Tak hanya itu, sampah dan kotoran manusia juga kerap ditemukan berserakan sepanjang jalur perjalanan ke Hyperion.

"Mereka meninggalkan tisu toilet bekas dan kotoran manusia, itu bukan hal yang baik, bukan pemandangan yang bagus," lanjutnya.

Menurut Arguello, penutupan akses bukan saja mencegah kerusakan lebih lanjut di sekitar area pohon tertinggi di dunia, tetapi turut melindungi pengunjung.

Sebab, tidak adanya rute yang jelas serta akses GPS maupun ponsel tidak stabil, akan membuat pengunjung sulit menjangkau layanan darurat jika berada dalam kesulitan.

"Jika ada yang terluka di sana, perlu waktu lama sebelum kami bisa menyelamatkan mereka dan mengeluarkannya," kata Arguello.

"Ini semua adalah alasan mengapa kami memilih sikap aman dan melindungi sumber daya kami," sambungnya.

Hyperion sendiri diperkirakan berusia antara 600 dan 800 tahun. Pohon tertinggi di dunia ini tergolong unik lantaran terletak di lereng bukit dan bukan dataran aluvial.

Di luar wilayah asalnya, pohon Sequoia tertinggi di dunia tercatat berada di Rotorua, Selandia Baru, tepatnya di Taman Hutan Whakarewarewa.

Pada 2009, beberapa pohon di sana diketahui memiliki tinggi lebih dari 68 meter, dengan spesies tertinggi saat ini mencapai 73,4 meter pada 2017.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com