Dilansir dari laman Scientific American, lidah manusia dan sebagian besar mamalia memiliki reseptor rasa yang bisa menikmati rasa asam, pahit, asin, umami, dan tentu saja manis.
Reseptor rasa manis terdiri dari dua protein berpasangan yang dihasilkan oleh dua gen terpisah, atau yang dikenal sebagai Tas1r2 dan Tas1r3.
Kedua gen tersebut akan membentuk protein berpasangan, dan ketika sesuatu yang manis masuk ke mulut, sinyalnya sampai ke otak.
Baca juga: Mengenal Tanaman Catnip dan Alasan Mengapa Kucing Menyukainya
Tapi kucing adalah karnivora alami yang hanya memakan daging. Semua jenis kucing, termasuk singa dan harimau, kekurangan 247 pasang asam amino yang membentuk DNA gen Tas1r2.
Akibatnya, ia tidak mengkode protein yang tepat, sehingga tidak mengizinkan kucing merasakan makanan manis.
Di sisi lain, kucing dapat mencicipi rasa yang tidak dapat dirasakan manusia, seperti adenosin trifosfat (ATP), senyawa yang memasok energi ke setiap sel hidup.
Sejauh ini, kucing adalah satu-satunya mamalia yang kekurangan gen manis. Dan kucing mungkin kekurangan komponen lain dalam kemampuan untuk menikmati dan mencerna gula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.