Di samping mengurangi sembelit, pencernaan juga menjadi lancar apabila seseorang minum air hangat.
Hal tersebut terjadi karena air hangat dapat melarutkan dan membuang makanan yang telah dimakan yang mungkin sulit dicerna oleh tubuh.
Tak hanya itu, penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine menunjukkan bahwa air hangat membantu pergerakan usus dan pengeluaran gas pascaoperasi.
Baca juga: 6 Efek Terlalu Banyak Minum Air Putih, Picu Kram dan Kepala Berdenyut
Minum air hangat tidak hanya meningkatkan fungsi sistem saraf pusat, tapi juga membuat seseorang menjadi rileks.
Berdasarkan penelitian PLOS One pada 2014, kurang minum air putih mengakibatkan berkurangnya perasaan tenang, puas, dan emosi positif.
Oleh karena itu, tetap terhidrasi dapat meningkatkan suasana hati dan tingkat relaksasi.
Akalasia adalah suatu kondisi ketika kerongkongan mengalami kesulitan untuk menyalurkan makanan ke dalam perut.
Tidak mengherankan apabila orang yang mengalami akalasia sulit menelan makanan.
Kondisi tersebut membuat makanan yang dilahap seolah-olah tersangkut di tenggorokan daripada bergerak masuk ke perut.
Merujuk penelitian Journal of Neurogastroenterology and Motility 2012, minum air hangat membantu penderita akalasia mencerna makanan menjadi lebih nyaman.
Baca juga: Catat, Jadwal Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Saat Puasa
Air hangat yang dikonsumsi bermanfaat mengurangi tekanan yang disebabkan oleh pilek dan alergi hidung.
Uap dari air hangat juga membantu membuka sumbatan pada aliran pernapasan.
Di sisi lain, lendir juga bergerak secara lebih cepat ketika meminum air panas.
Dengan begitu, seseorang yang mengalami flu bisa mengeluarkan lendir secara lebih mudah.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Flu dan Pilek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.