Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Peneliti BRIN Saat Gempa Maroko: Saya Terbangun Ketika Langit-langit Hotel Retak

Kompas.com - 10/09/2023, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi sebesar magnituto 6,8 melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Dalam Negeri Maroko mengungkapkan korban jiwa mencapai ribuan orang hingga Sabtu (9/9/2023) malam.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan KBRI Rabat menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban hingga Sabtu malam. Saat ini, sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko.

Ada juga delegasi Indonesia yang tengah mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 di Maroko saat gempa terjadi.

Salah satunya adalah Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Chusni Ansori.

Kepada Kompas.com, Sabtu, Chusni menceritakan pengalamannya di Maroko saat detik-detik gempa menghantam kota.

Baca juga: Mengapa Gempa Maroko Sebabkan Kerusakan Besar dan Ribuan Korban Jiwa?


Guncangan gempa terasa kuat

Chusni Ansori bercerita, dirinya merasakan guncangan yang besar di malam hari saat gempa melanda Maroko.

Saat itu, ia bersama 77 anggota delegasi Indonesia lainnya tengah menginap di lokasi konferensi di Complexe Culturel et Administratif des Habous, Marrakesh.

"Menjelang tengah malam saat mulai lelap tertidur, tiba-tiba digoncang gempa yang kuat, saya terbangun saat langit-langit hotel sebagian retak," ceritanya kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Ia mengakui guncangan gempa terasa besar karena pusat gempa berada dekat daratan dengan magnitudo 6,8.

Chusni mendengar keramik di hotel tempatnya menginap pecah sementara barang-barang yang tergantung berjatuhan.

Mengetahui gempa, Chusni dan penghuni hotel lainnya segera berlari menuju tanah lapang di sekitar hotel, berusaha menyelamatkan diri.

Meski suasana agak ricuh, Chusni mengaku situasi cukup terkendali.

"Pemandangan menarik tentu terjadi seperti orang lari membawa laptop, bawa tas, bantal, bahkan dalam posisi pakaian tidak komplit," jelasnya.

Baca juga: Respons Para Pemimpin Dunia atas Gempa Maroko yang Tewaskan 1.037 Orang

Gedung konferensi rusak

Lokasi hotel tempat pelaksanaan The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark yang rusak akibat gempa di Marrakesh, Maroko.Dok. Chusni Ansori Lokasi hotel tempat pelaksanaan The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark yang rusak akibat gempa di Marrakesh, Maroko.
Chusni menceritakan, gempa susulan sempat melanda beberapa saat setelah gempa utama.

Halaman:

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com