Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesaksian Peneliti BRIN Saat Gempa Maroko: Saya Terbangun Ketika Langit-langit Hotel Retak

Dilansir dari Reuters, Kementerian Dalam Negeri Maroko mengungkapkan korban jiwa mencapai ribuan orang hingga Sabtu (9/9/2023) malam.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan KBRI Rabat menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban hingga Sabtu malam. Saat ini, sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko.

Ada juga delegasi Indonesia yang tengah mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 di Maroko saat gempa terjadi.

Salah satunya adalah Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Chusni Ansori.

Kepada Kompas.com, Sabtu, Chusni menceritakan pengalamannya di Maroko saat detik-detik gempa menghantam kota.

Guncangan gempa terasa kuat

Chusni Ansori bercerita, dirinya merasakan guncangan yang besar di malam hari saat gempa melanda Maroko.

Saat itu, ia bersama 77 anggota delegasi Indonesia lainnya tengah menginap di lokasi konferensi di Complexe Culturel et Administratif des Habous, Marrakesh.

"Menjelang tengah malam saat mulai lelap tertidur, tiba-tiba digoncang gempa yang kuat, saya terbangun saat langit-langit hotel sebagian retak," ceritanya kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Ia mengakui guncangan gempa terasa besar karena pusat gempa berada dekat daratan dengan magnitudo 6,8.

Chusni mendengar keramik di hotel tempatnya menginap pecah sementara barang-barang yang tergantung berjatuhan.

Mengetahui gempa, Chusni dan penghuni hotel lainnya segera berlari menuju tanah lapang di sekitar hotel, berusaha menyelamatkan diri.

Meski suasana agak ricuh, Chusni mengaku situasi cukup terkendali.

"Pemandangan menarik tentu terjadi seperti orang lari membawa laptop, bawa tas, bantal, bahkan dalam posisi pakaian tidak komplit," jelasnya.

Kondisi ini menyebabkan para tamu hotel memutuskan berada di luar gedung selama hampir satu jam sampai suasana dirasa cukup aman.

"(Setelah itu) melanjutkan tidur kembali (di kamar) dengan posisi jendela terbuka, pintu tidak terkunci, beberapa barang penting sudah teramankan," ujar dia.

Sementara itu, ada juga turis yang memutuskan tetap tidur di luar hotel. Sebagian tamu bahkan memutuskan keluar hotel malam itu juga.

Menurut dia, kondisi hotel rusak. Sebagian tiang retak-retak dan dinding pecah akibat gempa. Namun, secara umum masih cukup aman untuk ditempati tidur.

Kerusakan bangunan lokasi konferensi membuat pihak panitia melanjutkan acara di tenda besar.

Acara konferensi sendiri dijadwalkan berlangsung di Marrakesh pada 7-9 September 2023. Kemudian, dilanjutkan di M'Goun Geoparc pada 10-11 September 2023.

"(Hotel) ditutup untuk konferensi. Kegiatan konferensi dilanjutkan di tenda besar yang digunakan juga untuk makan siang. Kegiatan field trip dibatalkan karena berada di lokasi gempa," ungkapnya.

Meski begitu, Chusni memastikan semua anggota delegasi Indonesia yang mengikuti konferensi berada dalam keadaan selamat.

Kondisi sekarang

Chusni mengatakan ia mendengar suara hilir mudik ambulans yang membantu para korban sejak Sabtu pagi seusai gempa. 

"Kondisi sekarang (Sabtu siang waktu Maroko) sudah tidak terasa gempa, tapi ambulans terkadang masih terdengar," ungkapnya.

Ia menyatakan, pihaknya mendapat informasi terjadi banyak kerusakan di kawasan perkotaan yang padat penduduk.

Selain itu, kampung dan bangunan bersejarah di Marrakesh yang sudah berusia tua juga hancur.

Adapun bangunan baru hanya mengalami retak-retak di dindingnya saja, tapi struktur bangunan masih berdiri tegak.

Setelah gempa terjadi, Chusni menyebut pihak panitia dapat dengan cepat melakukan penanganan sehingga kegiatan konferensi tetap bisa berlangsung dengan baik.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/10/073000465/kesaksian-peneliti-brin-saat-gempa-maroko--saya-terbangun-ketika-langit

Terkini Lainnya

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke