Pada April 1978, Cullen pun putus sekolah dan mendaftar di Angkatan Laut AS untuk menerima pelatihan menjadi teknisi rudal balistik.
Sayangnya, Angkatan Laut sama kacaunya dengan sekolah menengah.
Di sini, Cullen masih menerima perundungan dan ejekan dari rekan-rekan krunya.
Tiga tahun kemudian, dia akhirnya dipulangkan, meski catatan tidak menyatakan alasan pasti, baik fisik maupun psikologis.
Setelah keluar, Charles Cullen mendaftar di Sekolah Keperawatan Rumah Sakit Mountainside di Montclair, New Jersey.
Kala itu, musim semi 1987, beberapa perubahan penting mulai terjadi dalam kehidupan Cullen.
Dia lulus dari sekolah perawat dan menikah dengan seorang programmer komputer bernama Adrienne Taub. Nahas, perayaan pernikahan dibayangi oleh kematian saudara laki-lakinya, James.
Di tahun yang sama, Cullen juga menerima pekerjaan perawat pertamanya, yakni di Unit Luka Bakar Saint Barnabas Medical Center di Livingston, New Jersey.
Setahun setelahnya, dia mulai melancarkan aksi membunuh pasien yang menjadi korban pertamanya.
Baca juga: Sebagian Kota di Florida Dikarantina akibat Serangan Siput Raksasa Afrika yang Mematikan
Korban pertama Charles Cullen adalah John Yengo, pasien berusia 72 tahun yang merupakan seorang pensiunan hakim Jersey City, New Jersey.
The New York Times (17/12/2004) melaporkan, Yengo telah dirawat selama beberapa hari di Unit Luka Bakar Saint Barnabas karena menderita luka bakar akibat sinar matahari.
Namun, Cullen yang menjadi perawat dengan sengaja memberinya anestesi lidokain dalam dosis yang fatal.
Sejak itu, kegelapan mulai menyelimuti batin Charles Cullen. Dia mulai banyak minum-minum dan melakukan tindak kekerasan pada istri dan putri kecilnya.
Pada 1992, Cullen kemudian dipecat dari Saint Barnabas dan mulai bekerja di Unit Perawatan Koroner Warren Hospital di Phillipsburg, New Jersey.