Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

4 Kisah Balas Dendam yang Menggemparkan Dunia

Kompas.com - 05/09/2023, 23:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kisah Akku Yadav

Akku Yadav merupakan sosok yang tewas di pengadilan. Dilansir dari Indian Express, Akku Yadav adalah seorang pemimpin geng terkenal di India yang dilaporkan telah melakukan lebih dari 40 kejahatan seksual.

Pada Agustus 2004, pengadilan berencana akan membebaskan Akku Yadav dari segala tuntutan. Hal itu pun memicu ratusan orang untuk mendatangi pengadilan yang memasuki ruang sidang.

Di dalam ruang sidang, terdakwa justru mengolok-olok salah satu korbannya. Korban lain segera memukul kepala Akku Yadav dengan sandal. Korban lain pun melemparkan batu dan bubuk cabai ke wajah Yadav.

Baca juga: Asal-usul Tuyul, Muncul Karena Kesenjangan Sosial

Lima belas menit kemudian Yadav tewas di tempat. Para korban membunuhnya sebagai pembalasan atas perbuatan keji Yadav. Setelah itu, para korban segera mengadakan perayaan atas balas dendam yang berhasil dilakukan.

Balas Dendam Ratu Boudica terhadap Bangsa Roma

Ratu Boudica lahir sekitar tahun 30 M pada era Romawi awal di Camolucum, yang sekarang menjadi kota Colchester, Inggris.

Wanita itu menikah dengan Prasutagas, raja suku Inggris Timur yang dikenal sebagai suku Iceni. Pada tahun 43 M, bangsa Romawi menaklukan Inggris bagian selatan dan mengizinkan Prasutagas untuk menguasai tanah jajahannya.

Tanpa ahli waris laki-laki, Prasutagas membuat wasiat bahwa tanah yang dia dan suku Iceni kuasai akan diserahkan kepada Boudica dan kedua putri mereka.

Namun, setelah Prasutagas meninggal pada tahun 60 M, orang Romawi segera mengabaikan keinginannya dan malah menganeksasi kerajaan. Tak hanya itu, mereka pun menyiksa Boudica dan putrinya,

Karena kejadian tersebut, Ratu Boudica pun melancarkan aksi balas dendamnya. Ia berkumpul bersama suku Iceni dan suku lain yang memiliki masalah dengan Kekaisaran Romawi.

Setelah berkumpul, mereka menyerang dengan menghancurkan kota-kota di Kekaisaran Romawi dan membunuh orang-orang di dalamnya.

Ratu Boudica dan pasukannya diperkirakan telah membunuh sekitar 80 ribu orang selama pemberontakan. Mayoritas korbannya adalah orang Romawi dan orang Inggris yang Pro-Romawi.

Baca juga: Kisah Seputar Kuntilanak

Kisah balas dendam ternyata bisa berujung pada aksi yang sadis. Lantas, bagaimana dengan aksi balas dendam yang dilakukan tokoh Arin dalam audio drama ‘Kadaver’?

Temukan jawabannya dengan mendengarkan audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Kadaver - Kau yang Tak Kembali”, dengan tautan akses dik.si/TNKadaverE6 di Noice.

Dengarkan juga kisah-kisah seru dan mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com