Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Stasiun KA yang Sudah Bisa "Face Recognition Boarding" dan Cara Registrasinya

Kompas.com - 05/09/2023, 16:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Kereta Api Indoensia (KAI) sudah menerapkan boarding dengan teknologi rekognisi wajah atau "face recognition" di sejumlah stasiun.

VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, face recognition merupakan fasilitas layanan boarding atau pemeriksaan tiket dengan menggunakan kamera untuk memindai wajah.

Kemudian, kamera tersebut akan mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui pindai wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket milik penumpang yang ada pada sistem boarding KAI.

“Proses boarding makin praktis karena pelanggan cukup memindai wajah melalui Face Recognition Gate dan tidak perlu lagi menunjukkan KTP atau bukti print tiket,” kata Joni kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Stasiun Gambir Terapkan Face Recognition Boarding untuk Penumpang Mulai 1 September 2023, Bagaimana Mekanismenya?

Baca juga: Bisakah Boarding Face Recognition di Stasiun jika Foto Pakai Kerudung?

Nantinya, saat penumpang mengarahkan wajah kepada pemindai, sistem akan melakukan penyesuaian data.

“Jika data tiket, identitas, dan syarat lainnya sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka,” ungkapnya.

Jika sudah bisa menggunakan layanan face recognition, pelanggan KA tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass.

“Proses pemindaian wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI sangat cepat, sehingga hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean saat proses boarding,” imbuhnya.

Baca juga: KAI Beri Diskon 20 Persen bagi Penumpang Disabilitas, Berikut Syarat dan Cara Belinya

Cara registrasi face recognition boarding

 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta kini telah menerapkan teknologi Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Gambir.Dok. PT KAI Daop 1 Jakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta kini telah menerapkan teknologi Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Gambir.

Bagi penumpang yang ingin registrasi layanan face recognition boarding tersebut, bisa dilakukan dengan dua cara, yakni Access by KAI dan langsung di stasiun.

“Aplikasi Access merupakan wajah baru dari aplikasi KAI Access, pelanggan cukup melakukan update aplikasi,” tutur Joni.

Lebih lanjut, penumpang dapat registrasi layanan face recognition menggunakan Access by KAI dengan klik menu “Akun” lalu klik “Registrasi Face Recognition”.

“Tinggal ikuti langkah-langkah sesuai petunjuk yang diberikan,” ucapnya.

Baca juga: Kata KAI soal Karyawannya yang Terduga Teroris Ditangkap Densus 88

Sedangkan untuk melakukan pendaftaran layanan face recognition di stasiun, penumpang dapat melakukannya pada mesin Check In Counter (CIC) atau melalui petugas layanan khusus.

“Proses registrasi tidak dapat diwakili, cukup membawa e-KTP proses registrasi dapat langsung dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada perangkat reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader,” ungkapnya.

Bagi penumpang yang tidak dapat melakukan registrasi karena tidak memiliki e-KTP seperti anak atau e-KTP sedang sedang rusak, bisa memproses pendaftaran kepada petugas layanan yang tersedia.

"Pendaftaran cukup sekali dan berlaku untuk seterusnya," kata dia.

Baca juga: Boarding Pakai Face Recognition Disebut Bisa Kena Blacklist, Ini Kata KAI

Daftar stasiun yang sudah bisa face recognation boarding

Joni menuturkan, setidaknya sudah ada sembilan stasiun yang sudah memiliki fasilitas pelayanan face recognition boarding saat ini.

Berikut daftar stasiun tersebut:

  1. Stasiun Gambir
  2. Stasiun Bandung
  3. Stasiun Cirebon
  4. Stasiun Semarang Tawang
  5. Stasiun Solo Balapan
  6. Stasiun Yogyakarta
  7. Stasiun Surabaya Gubeng
  8. Stasiun Surabaya Pasar Turi
  9. Stasiun Malang.

“Penerapan Face Recognition Boarding Gate diharapkan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan karena proses boarding akan jauh lebih cepat, praktis dan tidak memerlukan verifikasi berkas manual,” ucap Joni.

“Sejumlah hal tersebut tentunya akan membuat pelanggan menjadi lebih nyaman dalam menikmati seluruh proses perjalanan menggunakan kereta api,” lanjutnya.

Baca juga: Ramai soal Bakal Ada Kereta Panoramic Generasi Dua, Ini Penjelasan KAI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com