Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO OpenAI Jadi WNA Pertama yang Dapat Golden Visa, Apa Tujuan Pemerintah?

Kompas.com - 05/09/2023, 08:05 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) OpenAI Samuel Altman menjadi warga negara asing (WNA) pertama yang memperoleh golden visa.

Hal tersebut terjadi setelah pemerintah resmi mengundangkan golden visa pada akhir Agustus 2023.

Golden visa yang diberikan kepada pria berusia 38 tahun itu ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Silmy Karim.

Baca juga: Apa Itu Visa? Berikut Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Altman mendapat golden visa dengan subkategori tokoh dunia. Dengan visa ini, ia memiliki masa tinggal 10 tahun di Indonesia.

"Ada beberapa kategori golden visa selain atas dasar investasi atau penanaman modal," kata Silmy dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

"Salah satunya adalah golden visa yang diberikan kepada tokoh yang mempunyai reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat bagi Indonesia," sambungnya.

Baca juga: Apa Itu Golden Visa bagi WNA di Indonesia, Syarat, dan Biayanya?

Baca juga: Daftar 159 Negara Bebas Visa Kunjungan yang Dihentikan Sementara, Mana Saja?

Apa golden visa?

Golden visa yang diperoleh Altman merupakan jenis visa yang diberikan sebagai dasar pemberian izin tinggal dalam jangka waktu 5-10 tahun.

Tujuan pemerintah memberikan golden visa yakni untuk mendukung perekonomian nasional.

Golden visa telah diundangkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 Tahun 2022.

Selain itu, visa tersebut juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 Tahun 2023 yang menjadi landasan pemberlakuan kebijakan ini.

Baca juga: Apa Itu Visa? Berikut Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Siapa Samuel Altman?

Sosok CEO OpenAI Samuel Altman.Ditjen Imigrasi Sosok CEO OpenAI Samuel Altman.

Altman yang memperoleh golden visa dari pemerintah merupakan CEO sekaligus co-founder dari OpenAI.

OpenAI merupakan perusahaan riset dan penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di AS yang punya visi memastikan kecerdasan buatan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Sosoknya mencuri perhatian setelah perusahaannya meluncurkan ChatGPT pada akhir 2019 lalu.

Baca juga: Apa Itu Visa, yang Membuat 46 Calon Haji Dipulangkan ke Indonesia

Dilansir dari laman UGM, ChatGPT adalah GPT berupa chatbot yang dapat menjawab berbagai pertanyaan yang diinput melalui kolom chat.

GPT adalah singkatan dari Generative Pre-training Transformer yang secara harfiah berarti pengubah atau transformator yang telah terlatih dan bersifat generatif.

Dengan perangkat tersebut, pengguna untuk mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang alami dan mudah dipahami dalam percakapan.

Baca juga: Jemaah Haji 2023 Akan Gunakan Visa Bio, Apa Itu?

ilustrasi visa, pengertian, fungsi, dan jenis-jenisnya.iStockPhoto/belterz ilustrasi visa, pengertian, fungsi, dan jenis-jenisnya.

Manfaat golden visa yang diterima Altman

Diketahui, Altman pernah datang ke Indonesia pada akhir 2019 untuk berbagi pengetahuan mengenai kecerdasan buatan.

Dengan golden visa yang didapat, ia bisa merasakan sejumlah manfaat, salah satunya jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara.

Selain itu, Altman juga mempunyai jangka waktu tinggal yang lebih lama, mudah keluar-masuk Indonesia, dan tidak perlu lagi mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi sehingga lebih efisien.

Dengan visa tersebut, ia diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia.

Drtjen Imigrasi menyebutkan, pemberian golden visa kepada Altman merupakan cara untuk mendukung pembangunan ekosistem AI di Indonesia.

"Begitu sampai di Indonesia, tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) di kantor imigrasi," jelas Silmy.

"Kita berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan pada Indonesia," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Second Home Visa, Memungkinkan Orang Asing Tinggal hingga 10 Tahun, Ini Aturannya

Ketentuan pemberian golden visa

Golden visa yang diperoleh Altman tidak diberikan kepada sembarangan orang.

Menurut Silmy, ada beberapa kriteria agar seseorang bisa memperoleh golden visa dari Indonesia.

Golden visa bisa diberikan kepada orang asing yang akan bermanfaat kepada perkembangan ekonomi negara, salah satunya adalah penanam modal baik korporasi maupun perorangan.

Dilansir dari laman Ditjen Imigrasi, berikut ketentuan pemberian golden visa:

1. Orang asing investor perorangan

  • Izin tinggal 5 tahun: Orang asing investor perorangan yang akan mendirikan perusahaan di Indonesia diharuskan berinvestasi sebesar 2.500.000 dollar AS atau setara Rp 38 miliar
  • Izin tinggal 10 tahun: Nilai investasi yang disyaratkan sebesar 5.000.000 dollar AS atau setara Rp 76 miliar.

2. Investor korporasi

  • Izin tinggal 5 tahun: Membentuk perusahaan di Indonesia dan menanamkan investasi sebesar 25.000.000 dollar AS atau sekitar Rp 380 miliar. Golden visa diberikan kepada direksi dan komisarisnya
  • Izin tinggal 10 tahun: Menanamkan investasi sebesar 50.000.000 dollar AS atau setara Rp 761 miliar.

3. Investor asing perorangan yang tidak bermaksud mendirikan perusahaan di Indonesia

  • Izin tinggal 5 tahun: Pemohon diwajibkan menempatkan dana senilai 350.000 dollar AS sekitar Rp 5,3 miliar yang dapat digunakan untuk membeli obligasi pemerintah RI, saham perusahaan publik atau penempatan tabungan atau deposito
  • Izin tinggal 10 tahun: Memiliki nilai investasi sebesar 700.000 dollar AS atau setara Rp 10 miliar.

Baca juga: Cara dan Syarat Mendapatkan Visa Umrah 1444 H

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com