Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Keluarga Ulas di Turkiye, Jalan Merangkak dengan Kaki dan Tangan seperti Kera

Kompas.com - 31/08/2023, 20:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Humphrey menjelaskan dugaannya terkait perilaku keluarga Ulas. Menurut dia, cara jalan keluarga tersebut mungkin berhubungan dengan teori evolusi manusia.

Dalam teori evolusi, nenek moyang manusia berjalan dengan empat kaki. Kemudian, mereka berevolusi sehingga mampu berjalan dengan dua kaki.

“Saya pikir mungkin saja apa yang kita lihat dalam keluarga ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan masa ketika kita tidak berjalan seperti simpanse (dengan dua kaki)," ujarnya.

Namun di sisi lain, Humphrey mengungkapkan bahwa anak-anak keluarga Ulas tidak didorong untuk berdiri setelah usia 9 bulan. Hal ini mungkin dapat memengaruhi cara mereka berjalan.

Baca juga: Gerak-gerik Anak Bisa Mirip Orangtuanya, Faktor Genetik atau karena Meniru?

Gangguan gerak dan keseimbangan tubuh

Dilansir dari Times Now News (7/9/2022), sebuah penelitian membuktikan bahwa anak keluarga Ulas yang kesulitan berjalan ternyata memiliki kondisi "ataksia serebelar kongenital non-progresif".

Kondisi tersebut merupakan gangguan gerak dan keseimbangan tubuh yang disebabkan oleh kelainan di otak akibat penyakit atau cedera saraf.

Selain itu, mereka juga mengalami disabilitas intelektual ringan dan kesulitan menjaga keseimbangan saat berjalan dengan dua kaki. 

Meskipun memiliki gangguan gerak dan kesembangan, para ilmuwan menyebutkan hal tersebut tidak menentukan gaya berjalan unik yang keluarga Ulas terapkan.

Baca juga: Mengenal Tarkhan, Pakaian Tertua di Dunia yang Berusia Lebih dari 5.000 Tahun

Di sisi lain, ada juga orang dengan gangguan serupa yang bisa kembali berjalan dengan dua kaki.

Para peneliti di Universitas Liverpool juga menemukan bahwa anak-anak keluarga Ulas memiliki kerangka yang lebih mirip dengan kera dibandingkan manusia. Mereka juga memiliki otak yang ukurannya menyusut.

Namun, kondisi ini biasanya tidak memengaruhi kemampuan manusia untuk berjalan dengan kedua kaki mereka. Selain itu, cara jalan keluarga Ulas juga tidak benar-benar mirip dengan kera.

Meski penyebab pasti cara jalan keluarga Ulas belum ditemukan, Humphrey dan timnya berusaha mengatasi kesulitan gerak yang mereka alami.

Humphrey  mengajak para anak keluarga Ulas menjalani fisioterapi dan memberikan alat bantu jalan bagi mereka. Hasilnya, mereka perlahan mulai bisa berjalan dengan dua kaki.

Baca juga: Mengenal Gino, Anjing Tertua di Dunia yang Masih Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com