Cara yang dilakukan China, kata Budi, adalah dengan memasang 1.000 alat monitor kualitas udara yang harganya terjangkau.
Setelah data dari sensor itu didapat, pemerintah mengirimkan tim khusus dengan mobil untuk menganalisis faktor polutan di suatu daerah.
Baca juga: Studi di China, Menyemprotkan Air ke Jalan Justru Perburuk Polusi Udara
Budi berharap, jika China bersedia meminjamkan mobil pemantau polusi, nantinya bakal bisa mendeteksi sumber polusi udara di wilayah Jabodetabek.
"Jadi bisa datang kalau misalnya tinggi, kita kirim, tahu penyebabnya dari transportasi. Tangerang (polusi) tinggi, kita kirim oh penyebabnya PLTU. Bekasi tinggi, oh penyebabnya pembakaran sampah di Bantar Gebang," ujar Budi.
Budi mengatakan, jika pemerintah sudah mengetahui data sumber polusi udara melalui perangkat itu, diharapkan bisa menyusun langkah jalan keluar yang tepat dan efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.