Ia menjelaskan bahwa varikokel bukan disebabkan karena masturbasi, melainkan karena angkat beban dan genetik.
"Varikokel biasanya disebabkan karena seseorang sering mengejan atau mengangkat berat (melakukan aktivitas angkat beban atau barang berat)," ungkap Achmad.
"Selain itu, ada dasar genetik juga yang memengaruhinya, karena ada kelemahan di dinding pembuluh darah pada orang tersebut," sambung dia.
Baca juga: Dampak Video Porno untuk Anak di Bawah Umur
Lebih lanjut, Achmad mengatakan bahwa varikokel dapat menggangu produksi dan pematangan sprema.
"Varikokel bisa menyebabkan kelainan jumlah dan juga gangguan pada kualitas sperma, entah itu pergerakan sperma atau pun bentuk spermanya," terangnya.
Gangguan tersebut nantinya dapat menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit untuk membuahi sel telur.
Kemudian, ia mengatakan, apabila seseorang mengalami varikokel sebaiknya segera berkonsultasi dengan spesialis andrologi untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Untuk pengobatannya bisa dilakukan terapi dan juga operasi," kata Achmad.
Menurutnya, kondisi varikokel yang masih ringan masih dapat diobati dengan pemberian terapi.
Namun, untuk kondisi varikokel yang sudah parah disertai dengan nyeri dan menggangu kesuburan, maka diperlukan tindakan operasi.
Baca juga: Terlalu Sering Masturbasi Bisa Memengaruhi Kualitas Sperma, Benarkah?
Sementara itu, dokter spesialis andrologi di RSUD Dr Soetomo Surabaya Agustinus mengatakan, masturbasi pada pria apabila dilakukan terlalu kasar, bisa menyebabkan trauma pada penis.
"Pada beberapa kasus juga berisiko menimbulkan traumatic masturbatory syndrome (kondisi di mana laki-laki tidak bisa ejakulasi saat berhubungan seksual)," ujarnya terpisah.
"Kalau masturbasinya menimbulkan tidak bisa ejakulasi saat hubungan dengan istri, ya buat pasangan tidak bisa punya anak," sambungnya.
Agustinus mengungkapkan bahwa masturbasi tidak akan memengaruhi kualitas sperma secara langsung.
"Kalau memengaruhi kualitas sperma secara langsung tidak. Pasien-pasien yang ingin periksa sperma selama ini justru disarankan mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi," pungkasnya.
Baca juga: Jangan Jadi Kebiasaan, Ini Alasan Harus Berhenti Nonton Film Porno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.