Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kepribadian Berdasarkan Jenis Seduhan Kopi yang Disukai, Apa Saja?

Kompas.com - 23/08/2023, 08:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi dikenal akan manfaatnya yang baik bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, hingga mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke.

Namun di samping itu, tahukah Anda bahwa kopi juga dapat menggambarkan kepribadian seseorang berdasarkan jenis seduhan favoritnya?

Dilansir dari Lifestyleasia, ada banyak penelitian tentang berbagai aspek kepribadian seseorang berdasarkan jenis seduhan kopi yang dikonsumsi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh People mengeklaim bahwa peminum kopi dingin lebih cenderung menghabiskan waktu mereka untuk menjelajahi media sosial Instagram sebanyak 27 persen, sementara peminum kopi panas lebih aktif di Facebook sebanyak 35 persen.

Studi yang sama juga menyatakan bahwa mereka yang lebih menyukai kopi dingin cenderung menyukai cuaca yang cerah sebesar 40 persen, menonton acara fiksi ilmiah 37 persen, dan lebih cenderung menjadi bagian dari Gen-Z sebesar 40 persen.

Lantas, apa saja kepribadian berdasarkan jens kopi?

Baca juga: Berapa Batas Aman Minum Kopi dan Teh dalam Satu Hari?


Kepribadian berdasarkan jenis seduhan kopi

1. Kopi hitam

Masih dari sumber yang sama, seseorang yang menyukai kopi hitam biasanya memiliki kepribadian yang lugas dan suka membuat segala sesuatunya sederhana serta teratur.

Sama seperti warna kopinya yang hitam pekat, tanpa tambahan susu atau gula, pecinta kopi hitam adalah orang yang tidak suka basa-basi dan terkadang terlihat keras kepala.

Selain itu, mereka juga tipe yang menghindari perdebatan dan konflik.

2. Kopi ristretto

Dalam bahasa Italia, ristretto berarti terbatas. Sementara menurut Starbucks, ristretto adalah "suntikan espresso pendek (terbatas), yang berarti barista hanya menarik bagian pertama dari suntikan espresso penuh".

Jenis kopi ini memiliki rasa yang kuat dan warna yang pekat.

Mereka yang lebih memilih ristretto biasanya adalah orang yang sadar diri dan jujur, dengan kepribadian yang unik seperti kopi yang sedikit manis.

Baca juga: Hubungan Kopi dan Tekanan Darah, Meningkatkan atau Justru Menurunkan?

Ilustrasi kopi hitam.PIXABAY/COCOPARISIENNE Ilustrasi kopi hitam.

3. Kopi instan

Pencinta kopi instan digambarkan sebagai orang yang suka menjalani hidupnya dengan apa adanya dan tidak terlalu banyak merencanakan.

Selain itu, mereka juga suka menunda-nunda, namun selalu melihat gambaran besar dari detail-detail kecil.

Seseorang yang lebih menyukai kopi instan juga biasanya lebih menyukai hasil yang cepat, menyukai kenyamanan, dan memiliki kepribadian yang optimis.

4. Cappucino

Dikutip dari foodNDTV (25/3/2022), orang yang suka menyesap cappucino hangat, kaya busa, dan kaya rasa biasanya adalah seorang yang menyukai hal-hal yang lebih baik dan berkelas dalam hidup.

Anda senang berada di sekitar orang lain dan selalu jujur pada orang yang Anda cintai. Namun, Anda mungkin terlihat sedikit mendominasi.

Selain itu, Anda juga suka membuat diri sendiri tetap termotivasi dan sangat kreatif.

Seperti cappuccino Anda yang hadir dalam berbagai rasa seperti karamel, hazelnut, moka, dan cokelat, Anda lebih suka perubahan karena hal yang monoton membuat Anda bosan.

Baca juga: Minum Kopi Setiap Hari Dikaitkan dengan Umur Panjang, Benarkah?

Ilustrasi cappucinno.SHUTTERSTOCK/erickhuang Ilustrasi cappucinno.

5. Espresso

Kopi expresso menggambarkan kepribadian pekerja keras, percaya diri, dan terorganisir.

Pencinta expresso adalah orang yang sangat sibuk dan mungkin tidak memiliki waktu untuk diri sendiri.

Kemampuan multitasking dan efisiensi menjadikan Anda seorang pemimpin yang luar biasa. Ditambah lagi, Anda tahu bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan Anda.

6. Frappuccino

Jika Anda menyukai kopi dingin, bersama dengan semua rasa manis dari karamel dan krim kocok, maka Anda tidak takut untuk menjadi pencipta tren.

Selain itu, Anda juga suka mencoba hal-hal baru dan terkadang bisa menjadi sembrono.

Tidak ada momen yang membosankan di sekitar Anda, dan imajinasi serta spontanitas Anda membuat semua orang tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com