Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kebanyakan Kucing Putih Tuli? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 20/08/2023, 14:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Dibalik penampilannya yang menawan, kucing putih memiliki reputasi rentan terhadap kondisi tuli dan kebutaan.

Diketahui, kondisi tuli bawaan (hadir sejak lahir) pada kucing, terlihat hampir secara eksklusif dialami oleh kucing berbulu putih.

Dilansir dari laman PetKeen, menurut sebuah penelitian, 65 hingga 85 persen kucing putih dengan kedua mata berwarna biru mengalami kondisi tuli.

Di sisi lain, sekitar 17 hingga 22 persen kucing putih dengan hanya satu mata biru, mengalami kondisi tuli seluruhnya atau sebagian.

Baca juga: 8 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui tentang Kucing Putih


Kucing putih memiliki “gen W” yang menghasilkan warna bulu putih dan mata biru, namun menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi dan mengurangi produksi melanin.

Gen yang sama juga berkorelasi kuat dengan kondisi tuli. Kucing dengan gen W akan selalu memiliki bulu putih tetapi tidak selalu memiliki mata biru.

Bagian yang paling menarik adalah kucing putih dengan mata kiri biru mungkin memiliki telinga kiri yang tuli.

Dan saat mata kucing putih dua-duanya berwarna biru, kucing tersebut mungkin mengalami kondisi yang benar-benar tuli.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Manusia yang Boleh Dikonsumsi Kucing, Apa Saja?

Alasan sebagian kucing putih tuli

Ilustrasi kucing putih dengan warna mata unik.iStockphoto/Capuski Ilustrasi kucing putih dengan warna mata unik.

Dilansir dari laman International Cat Care, ada hubungan antara kondisi tuli pada kucing putih dan warna mata biru.

Gen yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut adalah dominannya gen autosomal yang disebut W (untuk White).

Gen ini tampaknya bersifat pleiotropik, artinya memiliki lebih dari satu efek, bertanggung jawab atas warna bulu putih dan juga mata biru, serta kondisi tuli.

Telinga kucing bergantung pada koklea, yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal yang diteruskan ke otak.

Koklea menggunakan melanin untuk memproses konversi ini, dan melanin adalah gen yang sama yang memberi warna pada bulu kucing.

Baca juga: Bolehkah Kucing Diberi Makan Kentang Goreng? Ketahui Risikonya

Kucing putih memiliki gen W dominan, yang pada dasarnya adalah gen yang mengarah pada bulu putih dan mata biru.

Gen W menghalangi produksi melanin yang tepat sehingga biasanya menyebabkan ketulian pada satu atau kedua telinga.

Oleh karena itu, kondisi tuli sangat terkait dengan kucing dengan warna bulu putih dan warna mata biru, tetapi tidak semua kucing putih atau kucing putih bermata biru pasti tuli.

Secara keseluruhan, kucing tuli dengan warna bulu putih dan satu atau kedua matanya biru, berjumlah sekitar 1-1,5 persen dari total populasi kucing.

Baca juga: Mengapa Mata Kucing Menyala dalam Gelap? Berikut Penjelasannya

Jika kucing putih memiliki 2 mata biru, kemungkinannya 3-5 kali berisiko tuli daripada kucing dengan 2 mata tidak biru.

Dan kucing dengan 1 mata biru kemungkinannya dua kali lebih berisiko tuli daripada kucing dengan 2 mata biru.

Selain itu, kucing putih berbulu panjang 3 kali lebih mungkin mengalami tuli bilateral.

Banyak ras kucing diketahui memiliki gen bulu putih dan karenanya dapat berisiko menghasilkan kucing kulit putih yang tuli.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Berjemur di Bawah Sinar Matahari? Ini 5 Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com