Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pedagang Arab Menyebut Nama Jokowi, Prabowo, Ganjar, dan Anies Saat Tawarkan Barang?

Kompas.com - 20/08/2023, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menampilkan momen unik pedagang Arab Saudi menawarkan promo barang dagangannya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 42 detik yang diunggah @TxtdariHI, Kamis (17/8/2023), dua pedagang Arab tampak menggelar promo menggunakan bahasa Indonesia.

"Ini bisa satu 50, 3 biji 100 riyal," ujarnya dalam unggahan tersebut.

Uniknya, salah satu pedagang itu juga sempat menyebut nama Presiden Joko Widodo (Widodo) ketika menawarkan dagangannya.

Di akhir promonya, sang pedagang bersama dengan kawannya juga menyebut beberapa tokoh politik Indonesia lainnya.

"Jokowi, boleh. Anies, boleh. Prabowo, boleh. Ganjar, boleh Promo-promo-promo. Silakan-silakan-silakan," ujar mereka bersahutan.

Hingga Sabtu (19/8/2023), vide tersebut telah dikomentari 361 warganet, dibagikan sebanyak 2.767 kali, dan disukai 7.412 pengguna media sosial X (dulu Twitter).

Pedagang Arab sebut hal-hal populer

Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Riyadh, Meugah Suriyan membenarkan fenomena seperti terlihat dalam video itu memang kerap terjadi di Arab Saudi.

"Iya benar, Ini fenomena biasa terutama di kota-kota di mana banyak jemaah haji dan umroh Indonesia, khususnya Makkah, Madinah, dan Jeddah, dan lebih khusus lagi di pasar-pasar yang menjual oleh-oleh," uajrnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Meugah mengaku sering menemui pedagang Arab yang menawarkan barang dagangan mereka menggunakan bahasa Indonesia.

"Saya sendiri bahkan pernah ketika membeli ayam goreng KFC yang ada di dekat Masjidil Haram, penjaganya orang Asia Selatan yang lama menetap di Arab Saudim tapi lancar bertransaksi dalam bahasa Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Viral Tuch Salik, Bocah Pedagang Asongan yang Kuasai 16 Bahasa

Terkait penyebutkan sejumlah tokoh politik di Indonesia, Meugah mengatakan hal tersebut dilakukan karena sedang tren, apalagi jelang Pemilihan Presiden 2024.

"Tapi memang sering mereka menyebut-nyebut hal-hal yang sedang populer di Indonesia untuk menarik pembeli dari kita (Indonesia)," jelas dia.

Para pedagang itu biasanya mendapat informasi terkait kondisi Indonesia dari pegawainya mereka yang berasal dari orang Indonesia atau mukimin Indonesia yang cukup banyak di Makkah.

Menurut Meugah, cara seperti ini cukup efektif untuk menggaet pembeli asal Indonesia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com