Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Landa Kanada Selama 2023, Bagaimana Nasib WNI di Sana?

Kompas.com - 19/08/2023, 15:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran hutan melanda Kanada sejak April 2023 dan terus meluas hingga Agustus ini.

Sejumlah provinsi di wilayah Amerika Utara ini mengalami kebakaran, termasuk Nova Scotia, Quebec, Ontario, Yellowknife, Britich Colombia, dan Alberta.

Kebakaran itu disebut sebagai kebakaran terbesar sepanjang sejarah Kanada. Kondisi cuaca yang panas disebut menjadi salah satu penyebab.

Puluhan ribu warga yang berada di dekat wilayah kebakaran dievakuasi menuju daerah lain yang lebih aman.

Lantas, bagaimana nasib Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak kebakaran?

Baca juga: Kebakaran Melanda Hawaii, Satu Rumah WNI Habis Terbakar


Kebakaran di Kanada

Diberitakan Reuters, Jumat (18/8/2023), Pusat Kebakaran Hutan Antarlembaga Kanada (CIFFC) memperkirakan terjadi 5.738 kebakaran sepanjang tahun 2023. Kejadian ini menghanguskan 13,7 juta hektar wilayah.

Tak hanya itu, kejadian ini bahkan memecahkan rekor sebagai kebakaran terbesar sepanjang sejarah Kanada. Negara tersebut terakhir kali mengalami kebakaran seluas 7,6 juta hektar pada 1989.

Bahkan hingga Rabu (16/8/2023), masih ada 1.054 kebakaran hutan aktif di Kanada. Di antaranya, 669 kebakaran termasuk sulit dikendalikan.

Kekeringan menjadi salah satu penyebab kebakaran tahun ini. Sebagian besar wilayah negara tersebut hanya mengalami sedikit hujan es pada musim dingin hingga Maret 2023.

Setelah itu, kekeringan melanda sepanjang musim semi.

Selain itu, sebagian besar kebakaran hutan juga diyakini secara tidak sengaja terjadi akibat aktivitas manusia.

Hingga Jumat (18/8/2023), lebih dari 20.000 orang di Yellowknife, Kanada bagian utara dievakuasi. Sebelumnya, 30.000 orang di Provinsi British Columbia dan Alberta sebelah barat Kanada telah mengungsi.

Baca juga: Korban Tewas Hampir 100 Orang, Bagaimana Kebakaran di Maui Hawaii Bermula?

Penjelasan Kemenlu

Foto tanggal 4 Juli 2023 yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Sipil dan Manajemen Krisis Prancis (DGSCGC) ini menunjukkan sebuah helikopter yang menjatuhkan air ke kebakaran hutan di wilayah Abitibi-Témiscamingue, Quebec, lebih dari 650 km (400 mil) di sebelah utara Montreal. Rekor 22,7 juta acre (9,2 juta hektar) telah terbakar sejauh ini akibat kebakaran hutan yang melanda Kanada, menurut Pusat Kebakaran Hutan Antar-Lembaga Kanada pada 10 Juli 2023.CARLO ZAGLIA / GENERAL DIRECTORATE FOR CIVIL PROTECTION AND CRISIS MANAGEMENT / AFP Foto tanggal 4 Juli 2023 yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Sipil dan Manajemen Krisis Prancis (DGSCGC) ini menunjukkan sebuah helikopter yang menjatuhkan air ke kebakaran hutan di wilayah Abitibi-Témiscamingue, Quebec, lebih dari 650 km (400 mil) di sebelah utara Montreal. Rekor 22,7 juta acre (9,2 juta hektar) telah terbakar sejauh ini akibat kebakaran hutan yang melanda Kanada, menurut Pusat Kebakaran Hutan Antar-Lembaga Kanada pada 10 Juli 2023.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyatakan tidak ada korban jiwa dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kanada.

Meski begitu, sejumlah mahasiswa Indonesia terpaksa mengungsi akibat kebakaran yang terjadi di negara tersebut. Para mahasiswa tinggal di Kota West Kelowna, Provinsi British Colombia, Kanada.

"Pada 18 Agustus 2023, telah ditetapkan status emergency akibat kebakaran hebat di West Kelowna. Kebakaran terus bergerak ke pemukiman penduduk termasuk kampus Universitas Bristish Columbia di Okanagen," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com