Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Bernama Kim, Lee, dan Park di Korea Selatan?

Kompas.com - 19/08/2023, 14:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat melihat angota grup musik, artis, maupun pemain sepak bola asal Korea Selatan, sering dijumpai orang-orang dengan nama marga atau nama keluarga yang sama.

Beberapa nama populer yang dijumpai, yakni Kim, Lee, Park, Choi, dan Jung. Ada juga nama marga lain yang cukup banyak dimiliki warga, seperti Kwon, Hwang, Son, Hong, Yoon, dan Jeon.

Umumnya, nama marga dimiliki oleh anggota keluarga atau berasal dari garis keturunan yang sama.

Kenyataannya, orang dengan nama marga yang sama di Korea Selatan tidak selalu berasal dari keluarga yang sama.

Meski begitu, kesamaan nama marga tersebut sempat menjadi halangan orang Korea Selatan untuk menikah.

Lantas, mengapa banyak orang Korea Selatan memiliki nama marga yang sama?

Baca juga: Kenapa Banyak Nama Kim di Korea? Ternyata Ini Alasan dan Sejarahnya


Nama marga di Korsel

Penggunaan nama marga yang sama di Korea Selatan tidak bisa dipisahkan dari sejarah negara tersebut saat masih berbentuk kerajaan.

Dilansir dari UOF Horang (15/12/2022), penggunaan nama marga berawal dari keluarga kerajaan dan para bangsawan. Mereka terpengaruh oleh budaya nama marga di China, salah satu kerajaan terpandang saat itu.

“Para elit itu cenderung mengadopsi nama keluarga yang memungkinkan untuk mengklaim bahwa mereka memiliki nenek moyang dari Tiongkok," ujar Donald Baker dari Departemen Kajian Asia di University of British Columbia Kanada, dikutip dari International Business Times (15/11/2013).

Penggunaan marga lantas menjadi populer di periode Silla (57 SM-935 M). Saat itu, nama Kim dan Park merupakan nama klan pemimpin kerajaan yang utama di periode tersebut.

“Choi datang kemudian. Lee adalah (pendiri) dinasti Kerajaan Chosun (periode 1392-1910 M)," jelas asisten profesor Studi Korea di Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher, Universitas Tufts di Boston, Sung-Yoon Lee.

Baca juga: 4 Drama Korea dengan Kontroversi

Selama pemerintahannya, para klan tumbuh semakin besar. Ini menyebabkan semakin banyak orang dari kalangan bangsawan yang memiliki nama marga sama.

Nama-nama tersebut lambat laun dipakai oleh banyak orang meskipun tidak berasal dari keluarga kerajaan. Awalnya, mereka membeli nama milik keluaga bangsawan yang miskin.

Namun, mulai abad ke-19, Korea Selatan melakukan reformasi penghapusan sistem kelas antar warga.

Rakyat diberi kebebasan untuk memilih salah satu nama marga yang digunakan para bangsawan sebagai nama keluarga mereka. Ini membuat nama keluarga semakin umum dipakai oleh warga Korea Selatan.

Baca juga: Kapan Artis Korea Boleh Memiliki Media Sosial?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com