Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Dating Apps, Candu yang Tak Disadari

Kompas.com - 15/08/2023, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bentuk swipe pada aplikasi kencan yang adiktif ini menjebak kita dalam lingkaran pencarian pasangan. Terlebih, jika kita mendapat respons yang baik setelah melakukan obrolan dengan orang baru. Schüll juga menambahkan perasaan candu ini semakin menguat jika kita mendapat umpan balik yang cepat.

Padahal, saat ini banyak aplikasi kencan yang tak digunakan semestinya. Aplikasi kencan kini banyak disalahgunakan untuk aktivitas lainnya, misalnya penipuan yang terkenal “Tinder Swindler”.

Sisi Buruk Dating Apps

Meskipun ada beberapa pasangan yang berhasil menjalin hubungan lewat aplikasi kencan, namun aplikasi ini juga memiliki sisi buruk yang dapat merugikan kita. Melansir Make Use Of, ada beberapa sisi buruk dari aplikasi ini.

Baca juga: Menjadi “Social Justice Warrior” di Indonesia

Pertama, aplikasi kencan dapat menyebabkan stres dan rasa cemas berlebihan. Hal ini terlihat jika kita telah melakukan banyak usaha untuk mengobrol dengan calon pasangan namun tak menunjukkan progress hubungan yang baik.

Kedua, aplikasi kencan bisa menurunkan tingkat produktivitas kita. Terlebih, jika kita sudah kecanduan yang artinya bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk memandangi aplikasi itu. Dorongan inilah yang akan membuat kehidupan di dunia nyata akan semakin semu.

Ketiga, pengguna aplikasi kencan cenderung mudah khawatir dengan bentuk tubuh mereka. Hal ini disebabkan mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain dan berusaha membuat penampilannya lebih baik agar mampu menarik banyak orang.

Lantas, bagaimana pendapat Kukuh dan Dwik seputar aplikasi kencan daring?

Dengarkan perbincangan lengkapnya hanya melalui siniar Balada +62 episode “Kukuh & Dwik Ketagihan Dating Apps” dengan tautan dik.si/Balada62S2E4 di YouTube dan Noice.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com