KOMPAS.com - Kota Serang, Provinsi Banten menjadi daerah di Indonesia dengan indeks kualitas udara paling tidak sehat menurut IQAir pada Selasa (8/8/2023).
Sejumlah kota lainnya dengan kualitas udara tidak sehat antara lain Sleman, DI Yogyakarta; Kota Tangerang, Banten; Tangerang Selatan, Banten; dan Bogor, Jawa Barat.
IQAir merupakan perusahaan asal Swiss yang mencatat kualitas udara di setiap negara. Data yang diambil di Indonesia diambil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Berdasarkan data IQAir pada pukul 12.52 WIB, Kota Serang, Banten menjadi wilayah dengan kualitas udara terburuk di level 167 AQI US, dengan kategori "Tidak Sehat".
AQI US adalah indeks kualitas udara berstandar Amerika Serikat yang mengukur kandungan polusi di udara dan risiko kesehatan yang akan muncul.
Daerah dengan kualitas udara yang tidak sehat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan akibat racun dalam polutan yang ada di udara.
Lalu, daerah mana saja yang saat ini memiliki kualitas udara yang buruk di Indonesia?
Baca juga: Bahaya Manakah Polusi Udara dengan Mengisap Rokok?
Dilansir dari IQAir, Selasa (8/8/2023), Indonesia merupakan negara yang memiliki kualitas udara terburuk ke-26 pada tahun 2022.
Di periode tersebut, Indonesia memiliki rata-rata kualitas udara sebesar 89 AQI. Angka tersebut berada dalam kategori "Sedang".
Meski begitu, udara di Indonesia memiliki kandungan partikel PM2.5 yang tinggi sehingga menyebabkan jarak pandang berkurang dan udara tampak berkabut.
Berikut sejumlah daerah dengan tingkat polusi tertinggi per 8 Agustus 2023 berdasarkan indeks kualitas udaranya:
Baca juga: Ditanya Soal Polusi Udara Jakarta, Jokowi Sebut Pindah ke IKN Solusinya
Untuk menentukan daftar ini, IQAir menggunakan Indeks Kualitas Udara (AQI) dengan standar Amerika Serikat. Indeks tersebut mengukur kadar polutan penyebab polusi di udara serta risiko kesehatan yang ditimbulkan.
Ada enam polutan yang diukur dalam indeksi ini, antara lain:
Angka AQI ditetapkan berdasarkan polutan udara tertinggi pada saat kualitas udara diukur oleh stasiun pemantauan kualitas udara.
Di antara keenam polutan, PM2.5 biasanya menjadi penentu tingkat AQI karena dianggap sebagai polutan udara paling berbahaya yang berdampak pada kesehatan manusia.
Peningkatan polutan udara yang teridentifikasi kemudian dikatikan dengan peningkatan risiko kesehatan warga di daerah tersebut.
AQI terdiri dari enam kategori yang berkisar dari indeks udara 0 sampai lebih dari 301. Berikut level AQI dan risiko kesehatannya:
Baca juga: Presiden Jokowi, Menteri hingga Gubernur Divonis Bersalah soal Polusi Udara di Jakarta
Polutan tersebut dapat menyebabkan peradangan, stres akibat radikal bebas, penurunan kekebalan tubuh, bahkan perubahan DNA dalam sel di seluruh tubuh. Kondisi ini juga berdampak pada paru-paru, jantung, dan otak.
Orang yang sering terkena polusi berpotensi terkena stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru-paru, radang paru-paru, dan katarak.
Selain itu, polusi dapat menyebabkan masalah pada wanita hamil, seperti diabetes, kanker, gangguan kognitif, penyakit saraf, bahkan kelahiran tidak normal.
Tidak hanya wanita hamil, lansia dan anak-anak berisiko tinggi terkena masalah kesehatan akibat paparan polusi.
Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Disebut Tinggi Saat Dini Hari, Apa Penyebab dan Bagaimana Antisipasinya?
Sementara itu, ada sejumlah kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara terbaik per 8 Agustus 2023. Kota-kota ini memiliki tingkat polutan yang memenuhi batas keamanan WHO.
Berikut kota dengan tingkat polusi terendah pada Selasa (8/8/2023).