Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa anak-anak akan mulai mengingat dengan lebih jelas ketika mereka sudah beranjak di usia 5 tahun ke atas.
Kendati demikian, hal tersebut tidak bisa disamaratakan mengingat setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda.
"Setiap anak berbeda (tahap mengingat masa kecilnya). Selain itu, bisa tergantung jenis memori pada anak juga," jelasnya.
Sementara itu, menurut Jeanne Shinskey, dosen senior bidang psikologi dari Royal Holloway Universitas London mengungkapkan, kemampuan memori anak berusia 3 tahun memang tak seperti pada orang dewasa, karena masih terus berkembang.
"Perubahan-perubahan pada masa perkembangan yang juga terjadi pada otak, mungkin bisa menjelaskan mengapa ingatan masa kecil menghilang," kata dia dikutip dari Kompas.com (30/7/2016).
Perkembangan yang terjadi pada bagian-bagian otak itu termasuk pembentukan, mempertahankan, dan mengambil kembali memori. Misalnya saja, hipocampus yang bertanggung jawab pada pembentukan memori, masih berkembang sampai usia 7 tahun.
Baca juga: Pria India Pukuli Anak karena Mengira Logo X Twitter di Ponselnya Situs Porno
Selain itu, penggunaan bahasa kepada anak juga menjadi salah satu faktor yang juga memengaruhinya.
Di usia satu sampai enam tahun, anak-anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Di mana, dari satu dua kata menjadi sangat fasih bicara.
Kemudian, perkembangan yang pesat pada kemampuan verbal ini akan menjadi tumpang tindih dengan periode amnesia masa kecil. Misalnya saja penggunaan kata-kata lampau, sehingga anak sering keliru mengingat hal yang terjadi minggu lalu atau kemarin.
Para ahli mengatakan, memori sebelum usia bicara akan hilang jika tidak diungkapkan dalam bahasa.
Sementara itu, faktor budaya juga ikut berpengaruh pada terbentuknya ingatan masa kecil.
Orang dewasa di lingkungan budaya yang lebih menghargai kemandirian, seperti Amerika Utara dan Eropa, cenderung memiliki ingatan masa kecil lebih baik dibanding dengan orang dewasa yang dibesarkan dalam budaya yang menghargai kekerabatan Asia dan Afrika.
Dalam budaya yang lebih menonjolkan kemandiran, orangtua akan lebih banyak menceritakan tentang kemampuan individu anak, pengalaman, perasaan, tetapi lebih sedikit tentang hubungan dengan orang lain atau rutinitas sosial.
Shinskey mengatakan, walau seseorang tidak bisa dengan jelas mengingat kejadian saat usia balita, tetapi masa-masa tersebut meninggalkan jejak kuat dan memengaruhi perilaku kita saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.