Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fenomena "Furry", Penyebab Pria Jepang Jadi Anjing

Kompas.com - 06/08/2023, 09:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tidak selalu negatif

Meski terlihat aneh atau bahkan negatif, profesor studi pembangunan sosial di University of Waterloo Ontario, Kanada, Sharon Roberts memastikan furry sebagai komunitas yang aman, ramah, dan tidak menghakimi.

Roberts sendiri merupakan anggota pendiri Proyek Penelitian Antropomorfik Internasional (IARP) yang dibentuk untuk mempelajari fenomena ini.

Menurut dia, penelitian justru membuktikan orang-orang yang melakukan furry bisa menciptakan lingkungan positif yang bermanfaat.

"Fursona adalah representasi diri seperti avatar yang dibuat oleh furry. Mereka biasanya dijiwai dengan atribut positif dan sering kali merupakan versi diri yang diidealkan," jelas Sharon Roberts, dilansir dari ABC News.

Roberts juga mengungkapkan, identitas buatan dalam fenomena furry bermanfaat bagi pelakunya. Mereka menjadi lebih percaya diri.

Baca juga: Bolehkah Kucing Mengonsumsi Makanan Anjing? Simak Penjelasan Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com