Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu?

Kompas.com - 04/08/2023, 13:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurut Cleveland Clinic, alergi susu lebih sering dialami oleh anak yang berusia di bawah 16 tahun.

Alergi susu akan diikuti dengan reaksi alergi yang muncul di tubuh. Reaksi alergi ini merupakan respons tubuh terhadap alergen.

Baca juga: Selain Susu Hangat, Ini Makanan dan Minuman yang Bikin Tidur Nyenyak

Perbedaan gejala intoleransi laktosa dan alergi susu sapi

Toto menjelasakan, intoleransi laktosa dan alergi susu sapi dapat dibedakan dari gejala yang dirasakan.

Pada intoleransi laktosa, gejala yang muncul berkaitan dengan sistem pencernaan.

"Tanda dan gejala intoleransi laktosa yaitu nyeri atau kram bagian perut, mual, perut kembung, dan diare," jelasnya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut gejala intoleransi laktosa:

  1. Perut kembung
  2. Gas usus
  3. Mual dan muntah
  4. Sakit perut dan kram
  5. Perut keroncongan atau keroncongan
  6. Diare

Sementara itu, gejala alergi susu berupa reaksi alergi yang muncul di tubuh. Misalnya, gatal-gatal, pembengkakan pada bibir/lidah/tenggorokan, batuk, sesak nafas, diare, kram perut, pilek, dan mata berair.

Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut gejala alergi susu:

1. Gejala alergi susu ringan

  1. Gatal-gatal
  2. Mual atau muntah
  3. Sakit perut
  4. Diare
  5. Ruam
  6. Kesemutan atau pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan.

2. Gejala alergi susu parah

  1. Sesak dada
  2. Sesak napas (dispnea)
  3. Sulit bernafas
  4. Kesulitan menelan (disfagia)
  5. Ruam (dermatitis kontak)
  6. Mengi
  7. Pusing
  8. Penurunan tekanan darah (hipotensi)
  9. Kehilangan kesadaran (sinkop).

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Susu Dingin atau Susu Panas?

Cara mengatasi

Intoleransi laktosa tidak dapat disembuhkan. Anda hanya bisa mencegahnya melalui pola makan.

Bagi mereka yang menderita intoleransi laktosa, Toto mengatakan, penderita masih boleh mengonsumsi susu tapi dalam jumlah sedikit.

"Konsumsi susu atau produk susu yang mengandung laktosa masih diperbolehkan dalam jumlah sedikit asalkan tidak muncul gejala. Selain itu juga dapat mengonsumsi susu yang bebas laktosa atau rendah laktosa," terang dia.

Sementara bagi penderita alergi susu, satu-satunya cara untuk mencegah gejala muncul adalah dengan menghindari susu dan produk yang mengandung susu. 

Toto menyarankan, penderita alergi susu supaya berhati-hati ketika ingin mengonsumsi susu. Bahkan, lebih baik hindari mengonsumsi susu dan produk turunannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com