Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Orang di Korsel Meninggal Dunia akibat Gelombang Panas

Kompas.com - 03/08/2023, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan melaporkan sedikitnya 16 orang meninggal dunia diduga akibat penyakit yang berhubungan dengan gelombang panas.

Korea Selatan dilanda gelombang panas yang berkepanjangan di atas 38 derajat celsius di sejumlah daerah.

Angka kematian sebanyak 16 orang ini dihitung sejak Mei 2023 dan jumlahnya jauh lebih tnggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dikutip dari CNN, Selasa (1/8/2023) sebanyak 1.284 orang telah dilaporkan menderita penyakit terkait gelombang panas. 

Baca juga: Kasus Flu Burung Muncul di Korea Selatan, Puluhan Kucing Dilaporkan Mati

Peringatan gelombang panas

Korea Selatan telah menaikkan peringatan gelombang panas ke tingkat darurat tertinggi untuk pertama kalinya sejak 2019. 

Peringatan gelombang panas telah meluas ke sebagian besar negara sejak akhir Juli karena suhu naik lebih dari 33 derajat celsius. 

Pada Selasa, suhu tertinggi dilaporkan 38,4 derajat celsius di Kota Yeoju, Provinsi Gyeonggi dan Kota Anseong dengan suhu 38,2 derajat celsius.

Untuk mengatasi gelombang panas yang terus berlanjut, pemerintah daerah secara teratur memeriksa populasi yang rentan dan menyiapkan fasilitas pendingin.

Ada juga kekhawatiran akan kesehatan pekerja luar ruangan, terutama mereka yang terpapar suhu tinggi.

Di bawah kondisi saat ini, kematian akibat panas pekerja konstruksi adalah kematian yang diperkirakan," kata Konfederasi Serikat Pekerja Korea dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Pengadilan Korea Selatan Tolak Pemakzulan Menteri Dalam Negeri atas Tragedi Itaewon

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com