Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Sosok Bruce Lee dan 4 Teori Penyebab Kematiannya

Kompas.com - 20/07/2023, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Teori penyebab kematian Bruce Lee

Meski hingga kini penyebab kematian Bruce Lee masih misterius, sejumlah teori tersiar mencoba menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi.

Dilansir dari South China Morning Post, berikut empat teori terkenal mengenai penyebab kematian Bruce Lee:

1. Penggunaan ganja

Saat Bruce Lee meninggal pada 1973, para dokter di Rumah Sakit Queen Elizabeth Hong Kong mengaitkannya dengan edema serebral atau pembengkakan otak.

Kondisi yang mengancam jiwa tersebut merupakan cara tubuh bereaksi terhadap trauma, stroke, maupun infeksi.

Menurut artikel Post tertanggal 19 September 1973, jejak ganja ditemukan di perut dan usus halus Lee saat dia meninggal.

Akibatnya, beberapa dokter Hong Kong percaya bahwa pembengkakan otak kemungkinan disebabkan oleh konsumsi ganja.

Lee sebelumnya telah didiagnosis menderita pembengkakan otak pada 10 Mei, dua bulan sebelum kematiannya.

Kala itu, dia pingsan di sebuah studio film untuk mengisi suara Enter the Dragon dan berada dalam kondisi kritis.

Aktor ini diketahui telah mengkonsumsi ganja, pingsan di kamar mandi, kemudian muntah dan pingsan lagi sebelum dibawa ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Lee dirawat oleh ahli bedah saraf Peter Wu, yang percaya bahwa penggunaan ganja merupakan faktor potensial dalam pembengkakan otak Lee.

Namun, penggunaan ganja tetap menjadi sebuah spekulasi lantaran tidak ada hubungan sebab akibat yang pernah didokumentasikan antara ganja dan edema serebral.

2. Hipersensitif terhadap aspirin

Sebelum Bruce Lee meninggal, dia berada di rumah aktris Betty Ting Pei di Beacon Hill Road, Kowloon, Hong Kong. Saat itu, Lee sempat mengeluh sakit kepala parah.

Dia kemudian mengisap ganja. Sementara Ting, untuk menghilangkan rasa sakit Lee, memberinya pil Equagesic yang mengandung meprobamate dan aspirin.

Lee selanjutnya berbaring untuk beristirahat, tetapi Ting tidak dapat menyadarkan Lee pada malam harinya.

Patolog terkemuka, Robert Donald Teare mengusulkan, Lee kemungkinan terkena hipersensitivitas terhadap aspirin atau meprobamate dalam obat, yang menyebabkan edema serebral.

Teori ini turut dikuatkan Ray Richard Lycette, seorang ahli patologi di Rumah Sakit Queen Elizabeth yang melakukan bedah mayat terhadap Lee.

Kendati demikian, aspirin atau meprobamate tidak dapat dipastikan sebagai penyebab kematian karena keduanya tidak diketahui menyebabkan pembengkakan otak.

Selain itu, Ting juga mengungkapkan bahwa Lee pernah menggunakan Equagesic sebelumnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bruce Lee Meninggal Dunia dalam Usia 32 Tahun

3. Serangan panas

Melalui biografi berjudul Bruce Lee: A Life, penulis Matthew Polly mengajukan teori lain atas penyebab kematiannya, yakni sengatan panas atau heatstroke.

Dua bulan sebelum kematiannya, Lee telah kehilangan 15 persen berat badan karena terlalu banyak bekerja. Bahkan, berat badannya kala itu hanya 54 kg.

Sang ahli bela diri ini juga telah mengangkat kelenjar keringat dari ketiaknya beberapa bulan sebelumnya untuk menghindari ketiak berkeringat di layar kaca.

Oleh karena itu, Polly mengungkapkan, kemampuan tubuh Lee untuk menghilangkan panas akan lebih rendah dari biasanya.

Sementara itu, pada 10 Mei 1973, saat Lee pingsan di studio, pendingin ruangan telah dimatikan untuk menghindari masalah suara pada rekaman.

Pada waktu itu, sang aktor menunjukkan suhu tubuh yang tinggi, lemas, muntah, kehilangan kesadaran, dan banyak gejala lain, yang konsisten terkait dengan tanda heatstroke.

Polly pun percaya bahwa pingsannya Lee untuk kedua kali dapat terjadi karena keadaan yang sama.

4. Minum terlalu banyak air

Pada 2022, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Kidney Journal mengklaim bahwa dugaan penyebab kematian Bruce Lee bisa adalah hiponatremia.

Dikutip dari IFL Science, hiponatremia adalah kondisi saat kadar natrium dalam darah lebih rendah dari normal.

Kondisi ini muncul ketika asupan cairan melebihi kapasitas ginjal untuk menyaring air keluar dari darah.

Akibatnya, tubuh menyimpan terlalu banyak air, sehingga melarutkan natrium dalam darah. Biasanya, hiponatremia terjadi saat seseorang banyak minum air dalam waktu yang singkat.

Meski belum ada bukti bahwa Lee minum banyak air dalam waktu singkat sebelum kematian, peneliti turut mengungkap beberapa faktor risiko hiponatremia, termasuk gaya hidup Lee.

Misalnya, beberapa klaim dari istri dan dokter Lee bahwa mendiang telah berhenti mengonsumsi makanan padat serta bertahan hidup hanya dengan wortel dan jus apel.

Pola makan rendah zat terlarut ini mungkin secara signifikan meningkatkan peluang Bruce Lee terkena hiponatremia.

Aktor legendaris ini juga dilaporkan menggunakan diuretik (obat pendorong produksi air seni) untuk membersihkan tubuhnya dari natrium dan membuat ototnya tampak lebih "robek".

Bukan hanya itu, sumber terdekat lain mengklaim, dia mulai minum 10-20 botol sake sehari, di bulan-bulan terakhir hidupnya.

Mempertimbangkan faktor gaya hidup ini, para peneliti mengatakan bahwa Lee mungkin mengalami edema serebral dua bulan sebelum kematian.

"Lee memiliki banyak faktor risiko yang menjadi predisposisi (keadaan mudah terjangkit oleh penyakit) hiponatremia akibat gangguan pada mekanisme homeostasis air yang mengatur asupan air dan ekskresi air," tulis mereka.

"Kami berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena bentuk khusus dari disfungsi ginjal, ketidakmampuan mengeluarkan air yang cukup untuk mempertahankan homeostasis air," lanjut mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025

Tren
Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Alasan Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina, Total Pelaku Jadi 9 Orang

Tren
BMKG Deteksi Siklon Tropis Ewiniar di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Deteksi Siklon Tropis Ewiniar di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Besaran dan Jadwal Pencairan Gaji Ke-13 Tahun 2024

Besaran dan Jadwal Pencairan Gaji Ke-13 Tahun 2024

Tren
Rombongan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Bagaimana Aturannya?

Rombongan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Gunung Bromo, Bagaimana Aturannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com