Semula, umat Islam masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam, yakni kalender tanpa angka tahun, tetapi hanya bulan dan tanggal saja.
Namun, kondisi tersebut membuat proses pengarsipan surat dan urusan kenegaraan terasa sulit, sehingga muncul pemikiran untuk membuat kalender Islam.
Diprakarsai Umar bin Khattab, bersama sahabat lain sepakat untuk menggunakan sistem kalender pra-Islam tetapi disempurnakan.
Baca juga: Napak Tilas Peradaban Islam di Madrid
Setelah sempat terjadi perbedaan pendapat, forum pun mengamini pendapat Ali bin Abi Thalib, yang mengusulkan hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi sebagai tanda dimulainya tahun Islam.
Terpilihnya momentum hijrah Nabi merupakan simbol perpindahan umat Islam dari masa jahiliyah ke masyarakat madani.
Hasilnya, terbentuklah kalender Islam dengan nama kalender Hijriah yang dimulai pada tahun 622 Masehi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.