Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Histeris Seorang Ibu di Palestina, Polisi Israel Pembunuh Anaknya Divonis Bebas

Kompas.com - 09/07/2023, 07:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengadilan Israel membebaskan seorang petugas polisi perbatasan yang didakwa membunuh seorang pria autis Palestina di Yerussalam tiga tahun lalu.

Dalam sidang putusan yang digelar Kamis (6/7/2023), pengadilan memutuskan bahwa petugas tersebut sedang membela diri ketika menembak dan membunuh Eyad Hallaq yang berusia 32 tahun.

Hakim menggambarkan, petugas membuat keputusan sepersekian detik dalam situasi berbahaya.

"Ini merupakan bagian bagian integral dari aktivitas militer," kata pengadilan, dikutip dari AP News.

Baca juga: Kisah Keluarga Palestina, Melarikan Diri dari Perang di Gaza, Tewas dalam Gempa Turkiye

Usai sidang putusan, ibu Hallaq, Rana keluar dari ruangan sambil menangis histeris.

Dia menegakan, putranya yang menderita autis merupakan seorang yang sederhana dan tenang.

"Karena dia tenang, mereka membunuhnya. Tuhan memiliki penghakiman lain," kata Rana.

Baca juga: Mengapa Respons Dunia terhadap Konflik Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel Berbeda?


Baca juga: Sejarah Tepi Barat, Daerah Paling Subur di Palestina

Upaya tindakan hukum lainnya

Sementara ayah Hallaq, Khairy mengaku terkejut dengan vonis bebas itu dan berjanji akan menempuh tindakan hukum lainnya.

"Kami menghabiskan bertahun-tahun di pengadilan menunggu keputusan, tetapi kami tidak mengharapkan keputusan yang mengejutkan ini," ujarnya.

"Kami tidak akan membiarkan pembunuhnya dibebaskan," lanjutnya.

Baca juga: Mengenal Ramallah, Kota Pusat Pemerintahan Palestina

Menderita autisme sejak 8 tahun

Para pemuda Palestina berlarian mencari perlindungan di tengah bentrokan selama operasi militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, pada 3 Juli 2023. Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat bagian utara, tempat kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan, kubu kelompok bersenjata Palestina di mana telah terjadi serentetan serangan terhadap warga Israel serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina. AFP/JAAFAR ASHTIYEH Para pemuda Palestina berlarian mencari perlindungan di tengah bentrokan selama operasi militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, pada 3 Juli 2023. Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat bagian utara, tempat kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan, kubu kelompok bersenjata Palestina di mana telah terjadi serentetan serangan terhadap warga Israel serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina.

Dikutip dari Middle East Eye, Hallaq adalah seorang penderita autisme parah sejak berusia delapan tahun.

Penembakan Hallaq terjadi pada 30 Mei 2020 saat dalam perjalanan ke lembaga kebutuhan khusus.

Dalam pernyataan resmi setelah pembunuhan itu, petugas polisi Israel mengatakan bahwa mereka telah menerima peringatan dari komando terkait adanya teroris bersenjata yang memasuki Yerussalam.

Baca juga: Sejarah Yerusalem (Al-Quds), Kota Suci Tiga Agama

Rekaman CCTV menunjukkan, Hallaq di dekat sekolah, di mana dia menoleh ke kiri dan ke kanan dan melihat ke belakang.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com