Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Threads Belum Rilis di Eropa, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 08/07/2023, 14:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comThreads dari Meta yang disebut sebagai pesaing Twitter karena kemiripannya ini ternyata belum rilis di Eropa.

Perilisan Threads di Eropa hanya di Britania Raya yang diketahui bukan dari bagian Uni Eropa (UE).

Threads sebelumnya dirilis pada Kamis (6/7/2023) dan sudah dapat diunduh di AppStore bagi pengguna iOS dan PlayStore bagi pengguna Android di sekitar 100 negara luar UE.

Lantas, mengapa Threads belum rilis di Eropa?

Baca juga: Twitter Disebut Bakal Tuntut Meta soal Threads, Apa Alasannya?

Alasan Threads belum rilis di Eropa

Dikutip dari Time, Threads belum rilis di Eropa lantaran wilayah itu mempunyai aturan privasi yang lebih ketat daripada kebanyakan wilayah lain.

Rilis Threads di Uni Eropa tertunda salah satu penyebabnya karena ketidakpastian peraturan tentang bagaimana aplikasi akan menggunakan data pribadi penggunanya.

Aturan itu terdapat di Undang-Undang Pasar Digital UE, mencakup ketentuan untuk berbagi data pengguna di berbagai platform.

Meta harus menunggu persetujuan dari Komisi Eropa yang merupakan badan eksekutif UE, sebelum dapat meluncurkan Threads di UE.

Juru bicara Komisi Perlindungan Data Irlandia atau Data Protection Commision (DPC) mengatakan, pihaknya telah menghubungi Meta tentang Threads dan aplikasi tersebut tidak akan diluncurkan di UE untuk waktu dekat ini.

Menurut aturan privasi data Threads, aplikasi ini dapat mengumpulkan berbagai data informasi pengguna

Data itu seperti kesehatan pengguna, keuangan, kontak, riwayat pencarian, lokasi, dan informasi sensitif lainnya melalui aktivitas digital mereka.

Aplikasi ini juga dapat meneruskan data ke pihak ketiga tentang orientasi seksual pengguna, keyakinan agama dan politik, ras dan etnis, tubuh, dan status pekerjaan. Hal ini juga akan memengaruhi personalisasi iklan dan data perilaku pengguna antar aplikasi.

Pada bulan Mei lalu, Komisi Perlindungan Data Irlandia memerintahkan Facebook untuk menghentikan transfer data dari UE ke AS.

Meta mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan mengklaim telah ditarget oleh DPC meski banyak perusahaan lain menggunakan proses migrasi data yang serupa.

Baca juga: Sederet Kekurangan Threads yang Membuat Pengguna Akhirnya Kembali ke Twitter

 

Penjelasan pihak Meta

CEO Instagram, Adam Mosseri mengatakan, Threads tidak diluncurkan pada Kamis (6/7/2023) di UE itu karena adanya kompleksitas dalam mematuhi beberapa undang-undang yang akan segera berlaku.

Dilansir dari CNBC, pernyataan Mosseri itu tampaknya merujuk pada Digital Markets Act atau DMA, meski dirinya tidak secara khusus menyebut aturan itu.

“Kami tidak ingin meluncurkan apa pun yang tidak sesuai dengan apa yang kami ketahui dan apa yang kami pikir akan datang,” ucap Mosseri.

Dengan hal itu, Mosseri mengungkapkan bahwa membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan antara aturan privasi Meta dengan DMA.

DMA menetapkan seperangkat aturan persaingan untuk penjagaan gerbang digital di wilayah UE, termasuk bagi Meta.

Di bawah aturan ini, perusahaan digital tidak boleh menerapkan layanan mereka sendiri di platform mereka dan harus memastikan layanannya berfungsi dengan layanan pesaing.

DMA disebut-sebut secara tidak adil menargetkan perusahaan AS dan dapat menghalangi inovasi.

Selain itu Mosseri menyebut, DMA juga dikhawatirkan menyebabkan kerentanan privasi dan keamanan yang menurutnya tidak diperlukan serta melarang pihaknya untuk mengenakan biaya atas kekayaan intelektual.

Namun, para pembuat kebijakan di Eropa percaya aturan itu sebagai jalan baru yang diperlukan untuk memungkinkan pemain atau perusahaan yang lebih kecil dan lebih baru dapat berkembang di pasar digital.

Baca juga: Cara Download dan Join Threads, Aplikasi Mirip Twitter Buatan Meta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com