Bedanya hanya ada di teknik pewarnaannya.
Seperti kata Enggar, batik banyumasan selalu tampil dalam warna tanah yang pekat dan kuat seperti kuning tua, hitam, atau coklat tua pekat.
Tak ada warna-warna semi pudar seperti batik lawasan di daerah lain.
Sedangkan motif kedua, yaitu batik petani, adalah motif-motif batik yang dikembangkan dari motif-motif yang berasal dari lingkungan sekitar dan sebagian besar bermotifkan tanaman seperti lumbon, jahe serimpang, serayon, kopi pecah dan sebagainya.
Mengingat batik banyumasan memiliki kekhasan tersendiri ini, Dwi Kristanto, founder BFF lantas berusaha mengangkat batik tepian Serayu ini di agenda rutin tahunan.
Agar tak cuma masyarakat Banyumas saja yang mengerti motif cablaka, namun juga masyarakat di seluruh Nusantara.
Baca juga: Alasan Adanya Peringatan Hari Batik Nasional dan Sejarahnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.