Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hewan Memiliki Ekor? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 04/07/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Ekor menjadi salah satu ciri fisik yang khas dari hampir semua hewan yang ada di dunia ini.

Hewan-hewan tersebut memiliki ekor untuk membantu mereka dalam banyak aspek, termasuk bertahan hidup dan berhasil bereproduksi.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ekor memiliki fungsi yang berbeda untuk setiap kelompok hewan.

Misalnya, ekor serangga berfungsi sebagai penyengat, penyebar racun, penyimpan telur, cambuk, dan penstabil penerbangan, di antara banyak kegunaan lainnya.

Baca juga: 7 Hewan yang Paling Lama Hidup di Bumi

Pada vertebrata, ekor terutama dirancang untuk bergerak dan seimbang. Misalnya, ekor ikan dan buaya menyapu bolak-balik mendorong hewan-hewan ini maju di dalam air.

Dinosaurus sauropoda terbesar, yaitu yang berjalan dengan empat kaki, memiliki ekor panjang untuk menyeimbangkan bobot leher panjang mereka.

Ekor burung bekerja sama dengan sayapnya untuk membantu burung agar tidak jatuh dari langit. Bulu ekor burung cendrawasih jantan, kalkun, merak, dan lainnya yang berwarna-warni membantu menarik perhatian betina.

Beberapa mamalia, seperti tupai dan beberapa monyet, menggunakan ekornya sebagai pegangan untuk bermanuver melalui pepohonan.

Baca juga: 5 Hewan Populer yang Terancam Punah, Ada Orang Utan dan Panda

Fungsi ekor pada hewan

Ilustrasi rusa.iStockphoto/Anna Richard Ilustrasi rusa.

Sejalan dengan itu, dilansir dari A-Z Animals, berikut ini adalah sejumlah fungsi utama dan tujuan mengapa hewan memiliki ekor:

1. Untuk keseimbangan

Salah satu alasan paling umum hewan darat mengembangkan ekor adalah karena ekor membantu keseimbangan hewan.

Ekor bertindak sebagai semacam penyeimbang yang memungkinkan mereka menjaga keseimbangan dalam posisi genting atau bergerak dengan cepat dan efisien di medan yang berat.

Baca juga: Dari Elang hingga Kasuari, Ini 5 Burung Paling Berbahaya di Dunia

2. Bentuk pertahanan

Hewan yang menggunakan ekornya untuk perlindungan mengembangkan cara memanipulasi ekornya untuk membingungkan, mengalihkan perhatian, atau menghalangi pemangsa.

Misalnya, ekor ular derik dikembangkan untuk membantu mereka memperingatkan pemangsa agar tidak terlalu dekat.

Sementara itu, beberapa spesies kadal, seperti iguana hijau dan naga berjanggut, dapat melepaskan ekornya untuk mengalihkan perhatian pemangsa.

3. Membantu navigasi

Bagi banyak hewan, ekor berfungsi sebagai alat navigasi utama atau sebagai alat bantu yang memfasilitasi navigasi yang lebih mudah.

Hewan yang mengandalkan ekor untuk bernavigasi melakukannya karena mereka beradaptasi dengan lingkungan tertentu di mana bergerak tanpa ekor akan sulit.

Salah satu contohnya adalah ikan. Mereka menghasilkan kekuatan dengan mengibaskan ekornya dari sisi ke sisi dan meningkatkan torsi dan putaran untuk mengubah arahnya.

Baca juga: Dari Piranha hingga Hiu Putih, Ini 5 Ikan Paling Berbahaya di Dunia

4. Untuk komunikasi

Beberapa hewan juga menggunakan ekornya sebagai alat komunikasi sosial, dengan memberikan sinyal sederhana kepada teman atau musuh.

Misalnya, beberapa spesies rusa mengedipkan bagian bawah putih ekornya sebagai sisi peringatan yang menunjukkan potensi bahaya.

Demikian pula, berang-berang akan membenturkan ekornya ke air sebagai bentuk alarm yang belum sempurna ketika mereka mendeteksi keberadaan predator.

5. Sumber kehangatan dan makanan

Beberapa hewan menyesuaikan sifat-sifat yang memungkinkan mereka menggunakan ekornya untuk tetap hangat dalam cuaca dingin.

Salah satu contohnya adalah rubah, yang membungkus ekornya yang halus di sekitar tubuhnya sebagai semacam selimut.

Sementara itu, beberapa menggunakan ekornya sebagai sumber makanan. Aligator akan menyimpan lemak di ekornya yang mereka gunakan selama bulan-bulan di musim dingin.

Baca juga: 7 Laba-laba Paling Beracun di Dunia

6. Ritual perkawinan dan menandai wilayah

Beberapa hewan beradaptasi menumbuhkan ekor untuk membantu membedakan mereka dari pesaing potensial untuk kesempatan berkembang biak.

Salah satu contoh terbaik adalah burung cendrawasih. Pejantan menumbuhkan bulu ekor yang indah dan mereka mengipasi sebagai cara untuk menarik perhatian betina.

Di sisi lain, beberapa hewan menggunakan ekornya untuk memberi tahu pejantan lain bahwa kehadiran mereka tidak diinginkan.

Seekor kuda nil jantan memanipulasi ekornya seperti baling-baling untuk melemparkan kotorannya ke area yang luas agar pejantan lain tahu bahwa mereka tidak diterima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com