Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemenag dan NU Mengapa Tanggal Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda

Kompas.com - 29/06/2023, 19:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Menurut data hisab, pada 18 Juni 2023, ketinggan hilal di Tanah Air antara 0 derajat 11,78 menit sampai dengan 2 derajat 21,57 menit dengan sudut elongasi 4,39 derajat sampai dengan 4,93 derajat.

Oleh karena itu, Zulkaidah digenapkan menjadi 30 hari.

Pada tanggal yang sama, posisi hilal di Arab Saudi sudah cukup tinggi.

Adib menjelaskan, semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah terlihat.

Ia menuturkan, posisi Arab Saudi berada lebih barat dari Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama posisi hilal lebih tinggi dan lebih memungkinkan untuk dilihat.

"Jadi keliru jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi maka Indonesia lebih dulu ber-Idul Adha," katanya.

Menurutnya, sidang Isbat penetapan awal Zulhijah adalah hasil musyawarah pakar falak dan astronomi, sehingga penetapan awal Zulhijah dan penetapan Idul Adha sudah benar secara Sains dan Fikih.

Baca juga: Daftar Negara yang Rayakan Idul Adha 29 Juni 2023, Tidak Hanya Indonesia

Penjelasan NU

Sementara itu, Nahdatul Ulama (NU) melalui laman resminya juga menjelaskan mengapa tanggal Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi berbeda.

Ketua Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sirril Wafa menjelaskan perbedaan tersebut dipengaruhi lokasi.

Faktor lokasi ini menurutnya berdampak pada waktu Ijtimak, fase Bulan mati yang terjadi setiap tanggal 29 bulan Hijriah.

“Jam terjadinya Ijtimak akan berbeda-beda sesuai waktu setempat,” kata dia.

Baca juga: Tetap Sehat Saat Idul Adha, Ini Batas Aman Konsumsi Daging Harian

Ia menjelaskan, Ijtimak akhir Dzulqa'dah 1444 H terjadi pada tanggal 18 Juni 2023 sekitar pukul 11.30 WIB.

Sedangkan Ijtimak di Mekah sekitar pukul 07.30 waktu setempat.

“Jeda waktu antara jam terjadinya Ijtimak hingga Magrib, mempengaruhi posisi hilal baik ketinggian maupun elongasinya,” ujar dia.

Ia menambahkan, di Indonesia pada tanggal 18 Juni 2023 saat Maghrib, posisi hilal seluruh Indonesia masih sangat minim antara kurang dari satu derajat hingga paling tinggi sekitar 2 derajat.

Ketinggian dua derajat hanya di sekitar Medan dan Aceh. Di Mekah, saat itu, ketinggian hilal sudah sekitar 4 atau 5 derajat.

“Maka wajar kalau untuk awal Dzulhijjah tahun ini Makkah lebih dahulu sehari sebelum Indonesia. Hari Arafahnya pun otomatis sehari sebelum hari Arafah di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Profil Rajwa Al Saif, Anak Keluarga Kaya Arab Saudi yang Dinikahi Putra Mahkota Yordania

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com