KOMPAS.com - Gerhana adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam posisi yang sejajar.
Ada dua jenis fenomena gerhana yakni gerhana Matahari dan Gerhana bulan. Masing-masing terjadi tergantung pada urutan posisi Bumi, Bulan, dan Matahari berada.
Dilansir dari Space.com, gerhana Matahari disebabkan oleh Bulan yang melintas di antara Matahari dan Bumi, kemudian ketiganya berada dalam posisi yang sejajar.
Hal itu menimbulkan bayangan di Bumi yang menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari di beberapa area.
Kurang lebih dua kali dalam setahun terjadi musim gerhana. Di mana bulan baru menyejajarkan dirinya sedemikian rupa sehingga menutupi matahari.
Baca juga: Bagaimana Fenomena Gerhana dapat Terjadi? Berikut Penjelasannya
Selama fenomena gerhana matahari, Bulan baru akan menutupi sebagian atau seluruh matahari.
Gerhana matahari sebagian adalah peristiwa yang harus diamati menggunakan perlindungan mata dan filter surya.
Di sisi lain, gerhana matahari total adalah fenomena yang lebih unik dan rumit. Saat sinar matahari terakhir masih terlihat, suhu tiba-tiba turun dan suasana seperti senja.
Kemudian, setelah matahari terhalang sepenuhnya, korona putih matahari bisa terlihat oleh mata telanjang.
Baca juga: Apakah Pluto adalah Sebuah Planet? Berikut Penjelasannya
Ada empat jenis gerhana matahari tergantung pada bagaimana matahari, bulan, dan Bumi sejajar pada saat peristiwa terjadi.
Dilansir dari laman NASA, berikut adalah 4 jenis gerhana Matahari:
Gerhana matahari total terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, kemudian menutupi Matahari sepenuhnya.
Gerhana matahari total adalah satu-satunya jenis gerhana matahari di mana Anda dapat melepas kacamata gerhana untuk jangka waktu singkat ketika Bulan benar-benar menghalangi Matahari.
Langit akan menjadi gelap, seolah-olah fajar atau senja. Jika memungkinkan, Anda dapat melihat korona atau atmosfer luar Matahari.
Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya