Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Bulan Juli 2023 Ada Fenomena Supermoon, Simak Tanggalnya

Kompas.com - 27/06/2023, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penyebab orbit bulan berbentuk elips

Dikutip dari Space, Bulan memiliki jarak rata-rata sejauh 382.900 km dari Bumi.

Namun apogee (posisi terjauh) dan perigee (posisi terdekat) Bulan berubah-ubah karena orbitnya yang berbentuk elips.

“Alasan utama mengapa orbit Bulan bukan lingkaran sempurna (elips) adalah karena ada banyak gaya pasang suruh atau gravitasi yang menarik Bulan,” kata ilmuwan NASA Noah Petro.

Ia menambahkan, gravitasi Bumi, Matahari, dan planet lain berpengaruh pada orbit Bulan.

“Anda memiliki semua gaya gravitasi berbeda yang menarik dan mendorong Bulan, yang memberi kita kesempatan untuk melewati jarak dekat ini,” tuturnya.

Faktor terjadinya supermoon

Ada dua faktor untuk mendukung terjadinya fenomena supermoon, yakni perigee dan fase purnama.

Adapun perigee bulan setiap 27 hari sekali dan fase purnama setiap 29,5 hari sekali.

Diperkirakan Bulan akan tampak 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dari biasanya. Namun, sangat sulit untuk melihat perbedaannya dengan mata telanjang.

“Itu tidak cukup untuk diperhatikan (perbedaannya) kecuali Anda adalah pengamat bulan yang sangat berhati-hari,” kata Petro.

Baca juga: Astronom Temukan Bulan Palsu Quasi-Moon di Orbit Bumi, Apa Itu?

Asal-usul istilah supermoon

Istilah “supermoon” tidak berasal dari astronomi, melainkan dari astrologi bidang pseudoscientific.

Itu mempelajari pergerakaan benda langit untuk membuat prediksi tentang perilaku dan peristiwa manusia.

Istilah ini pertama kali disebutkan dalam artikel tahun 1979 di majalah Dell Horoscope oleh Richard Nolle.

Nolle mendefinisikan supermoon sebagai bulan baru atau bulan purnama yang terjadi dengan bulan di posisi terdekat dengan Bumi dalam orbit tertentu.

Namun baru beberapa tahun terkahir ini, istilah supermoon lebih diperhartikan oleh masyarakat Bumi. Dimulai sekitar tahun 2004.

Disebut juga dengan "buck moon"

Supermoon yang terjadi pada 3 Juli 2023 dapat disebut juga dengan “buck moon” dengan sebutan fenomena itu pada tanggal lainnya yang berbeda-beda.

Dilansir dari Fox59, istilah buck moon yang diberikan berasal dari Maine Farmer’s Almanac yang terbit pada 1930-an.

Dijelaskan, suku Algonquin menyebut Bulan purnama pada bulan Juli sebagai “buck moon” karena itu sesuai dengan waktu rusa muda mulai menunjukkan tanduk.

Baca juga: 9 Fenomena Astronomi 2023, dari Hujan Meteor hingga Gerhana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com