Dilansir dari laman NASA, gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama. Ketika Bumi diposisikan tepat di antara Bulan dan Matahari, bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan.
Bayangan tersebut kemudian meredupkan bulan dan terkadang mengubah permukaannya menjadi merah mencolok selama beberapa jam.
Berikut adalah tiga jenis gerhana bulan:
Terjadi ketika bulan bergerak ke bagian dalam bayangan Bumi, atau umbra. Sebagian sinar matahari yang melewati atmosfer bumi mencapai permukaan Bulan, meneranginya dengan redup.
Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, semakin merah Bulan tampak.
Baca juga: Apakah Pluto adalah Sebuah Planet? Berikut Penjelasannya
Keselarasan Matahari, Bumi, dan Bulan yang tidak sempurna mengakibatkan Bulan hanya melewati sebagian umbra Bumi.
Bayangan bumi tumbuh dan kemudian surut tanpa pernah menutupi permukaan Bulan seluruhnya.
Jenis ini terjadi ketika Bulan bergerak melalui penumbra Bumi, atau bagian terluar bayangannya yang samar. Bulan akan sedikit redup sehingga sulit untuk diperhatikan.
Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut