Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tragedi Bintaro 1987, Kecelakaan Kereta Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 09/06/2023, 14:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penyebab kecelakaan

Kelalaian petugas yang menyebabkan miskomunikasi dianggap menjadi penyebab tragedi kecelakaan ini.

Kesalahpahaman kepala Stasiun Serpong membuat KA 225 langsung meluncur menuju Stasiun Sudimara tanpa mengecek kondisi stasiun.

Hal ini membuat tiga jalur kereta api yang berada di Stasiun Sudimara penuh.

Padahal, KA 220 di Stasiun Kebayoran juga berangkat menuju jalur yang sama tanpa berkomunikasi yang baik dengan Stasiun Sudimara.

Keadaan ini membuat kedua kereta berada di jalur berlawanan yang sama-sama mengarah ke Stasiun Sudimara. Meskipun pihak stasiun telah berupaya mencegah tabrakan, kecelakaan tidak berhasil dihalau.

Di sisi lain, kelebihan penumpang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kereta melebihi kapasitas

Dikutip dari Historia.id, KA 225 mengangkut 1.887 penumpang atau melebihi 200 persen kapasitas kepadatannya.

Sementara KA 220 diisi 478 penumpang dari total kapasitas 685 orang.

Karena kapasitas setiap gerbong tidak memenuhi, para penumpang rela duduk di atap, bergelantungan di sisi kanan-kiri kereta, bahkan di ruangan masinis.

Kondisi ini menyebabkan keselamatan para penumpang tidak terjamin sekaligus membuat situasi kurang kondusif. Alasan lain yang ikut memengaruhi kecelakaan adalah kondisi peralatan rem yang sudah tua.

Diketahui kereta ini dibuat pada tahun 1965 dengan sistem rem Westinghouse yang menggunakan udara bertekanan tinggi.

Karena usianya sudah tua, sistem pengereman tidak lagi secanggih dulu dan tidak berfungsi maksimal.

Akibatnya, kereta api gagal mengerem sebelum terjadi kecelakaan.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Mako Brimob 8 Mei 2018, Tragedi yang Tewaskan 5 Polisi dan 1 Tahanan Teroris

Masinis dianggap bersalah

Sementara itu dikutip dari Harian Kompas pada 21 Oktober 1987 proses pemeriksaan segera dilakukan terkait kasus ini.

Sebanyak 15 petugas stasiun PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) mendapatkan pemeriksaan intensif.

Hasil pemeriksaan menyimpulkan PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) Sudimara bersalah karena memberikan persetujuan persilangan kereta dari Sudimara ke Kebayoran tanpa persetujuan dari PPKA Kebayoran.

PPKA Stasiun Kebayoran bersalah karena tidak berkoordinasi dengan pihak Stasiun Sudimara.

Sementara masinis KA 225 ditetapkan bersalah karena langsung berangkat tanpa menunggu perintah PPKA dan kondektur.

Besarnya dampak tragedi ini juga pernah dijadikan film pada 1989 dengan judul "Tragedi Bintaro", besutan sutradara Buce Melawau.

(Sumber: Kompas.com/Rosiana Haryanti, Wahyu Adityo Prodjo, Aswab Nanda Pratama, Diva Lufiana Putri | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Sabrina Asril, Bayu Galih, Ivany Atina Arbi, Rendika Ferri Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com