Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Kelabang yang Benar tanpa Perlu Membunuhnya

Kompas.com - 06/06/2023, 12:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

4. Tutup retakan sekitar rumah

Kelabang mudah masuk melalui tempat yang retak atau berlubang di sekitar rumah. Contohnya di dekat jendela atau atap.

This Old House menyarankan agar menggunakan pelindung di sekitar pintu dan jendela untuk mencegah kelabang masuk. Selain itu, semen dan busa Polyurethane juga dapat menyumbat celah sekitar pipa atau kabel.

5. Bersihkan halaman

Ilustrasi halaman rumah yang berantakan.SHUTTERSTOCK / Noel V. Baebler Ilustrasi halaman rumah yang berantakan.

Singkirkan tumpukan daun kering atau sampah organik lainnya dari halaman rumah.

Bersihkan juga ranting pohon maupun rumput dan tanaman yang berantakan.

Ketika halaman bebas dari lembap, kelabang tak akan tertarik masuk.

6. Bersihkan rumah

Selain halaman rumah, area di dalamnya juga harus rutin dibersihkan dan selalu rapi.

Menurut Homes and Gardens, membersihkan rumah akan mencegah serangga berkembang biak sekaligus mencegah kedatangan kelabang.

Pastikan kamar mandi tetap bersih dan kering. Hindari lantai dan dindingnya basah dengan cara membuka pintu atau jendela kamar mandi saat tidak digunakan agar terkena panas dari luar.

7. Usir kelabang saat mengganggu

Saat jumlah kelabang terlalu mengganggu, usir hewan ini dengan semprotan cuka, peppermint, atau tea tree oil.

Bahan-bahan ini mengeluarkan aroma menyengat yang mengganggu aroma mangsa dan organ sensorik kelabang. 

Baca juga: Cara Mengusir Cacing dari Kamar Mandi dan Wastafel Rumah

Efek gigitan kelabang

Ilustrasi alergi Dok. Shutterstock/wisely Ilustrasi alergi
Meski berukuran kecil, kelabang akan mengigit saat terganggu. Gigitan kelabang yang berukuran besar akan terasa menyakitkan.

Country Living menyebut, gigitan kelabang akan menyebabkan luka karena mereka menularkan racun sebagai mekanismenye bertahan hidup.

Orang yang tergigit kelabang akan memiliki bercak merah atau bengkak pada kulit di sekitar bekas gigitan. Umumnya masalah ini akan hilang dalam waktu 48 jam.

Namun, menurut Healthline, orang yang mengalami alergi akan menunjukkan gejala berupa demam panas dingin, mual, kulit bengkak, pembengkakan kelenjar getah bening, detak lebih cepat, serta gatal.

Jika tergigit, segera kompres luka dengan air panas untuk menghilangkan racun. Sementara es batu digunakan untuk mengurangi pembengkakan.

Lalu, minumlah obat untuk mengurangi rasa sakit, reaksi alergi, dan peradangan.

Baca juga: Cara Ampuh Mengusir Cicak dari Rumah secara Permanen, Cukup Pakai Bumbu Dapur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com