Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proposal Perdamaian Prabowo Ditolak Ukraina, Pengamat: Kok Ada Usulan Begini

Kompas.com - 05/06/2023, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Tak mungkin referendum

Muhadi menjelaskan, usulan Prabowo menggelar referendum untuk menyelesaikan konflik juga dinilai tidak masuk akal.

Sebab, PBB secara jelas menyatakan bahwa konflik tersebut adalah invasi Rusia. Artinya, perang itu dilakukan di dalam wilayah sah Ukraina.

Hal itu menurutnya berbeda kasusnya dengan saat Indonesia di Timor Timur. Saat itu Indonesia dituntut mundur dan dilakukan referendum karena memang status Timor Timur saat itu dekolonisasi. 

"Di sini, kasusnya wilayah-wilayah itu adalah wilayah yang berada di bawah Ukraina. Oleh karena itu, resolusi PBB jelas, ini adalah pengambilalihan wilayah Ukraina," lanjutnya.

Selain itu, sebuah referendum juga harus diusulkan ke PBB dan membutuhkan waktu yang panjang.

Baca juga: Prabowo Usul Gencatan Senjata dan Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina

Berdampak pada citra Indonesia

Dengan adanya proposal ini, Muhadi menilai akan berdampak pada citra dan posisi Indonesia yang ingin menjadi mediator kedua pihak.

Sebab, Ukraina kini akan menganggap bahwa proposal perdamaian Indonesia akan cenderung mencerminkan kepentingan Rusia.

Padahal, Indonesia selama ini terus berupaya untuk merangkul dan mengompromikan kedua pihak.

"Mungkin juga akan merugikan kredibilitas kita ketika akan masuk lagi, kecuali apa yang disampaikan Prabowo itu bisa dipisahkan dengan posisi Indonesia selama ini," sambungnya.

Muhadi mengingatkan agar pemerintah lebih berhati-hati dalam merespons konflik Rusia dan Ukraina. 

Kendati demikian, ini bukan berarti menjadi halangan bagi Indonesia untuk bersikap mendorong perdamaian kedua pihak. Menurutnya, Indonesia selama ini sudah berhasil menunjukkan posisinya.

Sikap Indonesia ini dapat dibuktikan dengan adanya Deklarasi G20, mengundang Volodymyr Zelenskyy, dan tidak mengucilkan Rusia.

Menurut Muhadi, langkah Indonesia selama ini semestinya bisa dijadikan referensi untuk mengeluarkan sikap terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com