Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pandalungan yang Jadi Nama Kereta dengan Rute Terpanjang di Indonesia?

Kompas.com - 05/06/2023, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kebudayaan Pandalungan

Orang-orang Pandalungan disebut memiliki tipe kebudayaan agraris-egaliter. Penduduk yang mendiami Pandalungan mayoritas berlatar belakang budaya Madura.

Namun, bila dilihat secara budaya yang disebut sebagai masyarakat Pandalungan adalah masyarakat hibrida.

Masyarakat hibrida yang dimaksud adalah masyarakat berbudaya baru akibat terjadinya percampuran 2 budaya dominan.

Dalam konteks kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur, budaya Pandalungan adalah percampuran antara dua budaya dominan, yakni Jawa dan Madura.

Di sisi lain, orang Pandalungan juga memiliki tipe kebudayaan agraris-militer yang penanda simbol dari kebudayaan ini terdapat pada seni pertunjukkan dan bahasa sehari-hari.

Bahasa yang digunakan di kawasan tersebut secara dominan adalah bahasa kasar (ngoko) dan abahsa campuran (2 bahasa daerah atau lebih).

Baca juga: Rekrutmen KAI Lulusan SLTA, D3, dan D4/S1, Berikut Formasi dan Syaratnya

Ciri-ciri masyarakat Padanlungan

Keberadaan 2 budaya dominan yang berbeda di Pandalungan memberikan ciri bagi masyarakat yang tinggal di kawasan ini.

Berikut ciri masyarakat Pandalungan secara garis besar:

  • Paternalistik: keputusan bertindaknya mengikuti keputusan yang diambil oleh para tokoh yang dijadikan panutan
  • Ikatan kekeluargaan sangat solid sehingga penyelesaian masalah seringkali dilakukan dengan cara keroyokan
  • Sebagian besar agraris tradisional
  • Sedikit keras dan temperamental
  • Terbuka terhadap perubahan dan mudah beradaptasi
  • Ekspresif, transparan, tidak suka memendam rasa, atau berbasa basi
  • Sqebagian besar masih terkungkung dengan tradisi lias pertama dengan ciri-ciri suka mengobrol, membicarakan aib orang lain, takut menyimpang dari pikiran dan pendapat yang berlaku secara umum.

Baca juga: Ramai soal Rombongan Jemaah Haji Berangkat Pakai Kereta Api, KAI: Pertama Kali dalam Sejarah

Hasil kesenian di Pandalungan

Masyarakat yang tinggal di Pandalungan melahirkan beberapa produk kesenian yang bernuansa keagamaan (Islam) dan agraris.

Produk kesenian di Pandalungan biasanya mempunyai keterkaitan dengan kesejahteraan hidup petani dan aspek keagamaan.

Simak beberapa produk kesenian di Pandalungan sebagai berikut:

  • Musik patrol: jenis musik yang instrumennya terbuat dari bambu dan terinspirasi dari kegiatan jaga malam oleh para peronda.
  • Lengger: tariak rakyat yang memiliki kemiripan dengan tledhek atau tadhak dalam kebudayaan Jawa.
  • Can Macanan Kadduk: tarian rakyat Jember yang melambangkan keperkasaan harimau atau macan yang diposisikan sebagai hewan yang sangat ditakuti.
  • Singo ulung: tariakn rakyat dari Kabupaten Bondowoso yang menurut legendanya singo ulung adalah gelar bagi Juk Seng, seorang angsawan dari Blambangan yang suka mengembara. 
  • Kentrung: adalah pelantunan pantun Madura yang diiringi bunyi rebana. Kesenian ini masih banyak dijumpai di kantong-kantong kebudayaan Madura di wilayah tapal kuda.T
  • Janger: sandiwara rakyat yang pementasannya mirip dengan ketoprak pada wilayah kebudayaan Jawa yang pentas hingga pagi hari.
  • Jaran kencak: kebudayaan yang disebut juga kuda kencak adalah kuda yang dilatih menari dengan mengenakan aksesoris warna-warni. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com