Kendati demikian, pengamat penerbangan Alvin Lie berpendapat bahwa pesawat di Bandara Kertajati itu bukan merupakan upaya Iran untuk menghindari sanksi AS.
"Airbus itu bukan produk Amerika, tetapi produk Eropa. AS tidak punya kewenangan. Lagi pula, buat apa (pesawat) itu ditaruh di Kertajati? Kalau memang mereka (Iran) beli, kenapa tidak ditaruh di negaranya sendiri?" kata Alvin.
Sebagai informasi, selama puluhan tahun, Iran kesulitan memperbarui pesawatanya karena sanksi internasional.
Pada 2015, ada klausul pencabutan sanksi tersebut. Namun AS tetap mempertahankan sejumlah sanksi bagi Iran, termasuk membeli pesawat komersial.
Hingga Minggu (4/6/2023), twit tersebut telah dilihat 948.800 kali dan dibagikan kembali sebanyak 432 kali. Cuitan itu juga disukai 1.033 kali.
Baca juga: Habiskan Dana Triliunan Rupiah, Mengapa Bandara Kertajati Sepi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.