Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Shanghai Maglev, Kereta Api Tercepat di Dunia

Kompas.com - 03/06/2023, 13:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta api menjadi salah satu moda transportasi massal dan pengangkut barang favorit di dunia.

Sejak 1980-an, ratusan miliar dolar telah diinvestasikan dalam kereta api baru berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi di seluruh Eropa dan Asia.

Ini dipelopori oleh Shinkansen Jepang dan Train a Grand Vitesse (TGV) di Prancis.

Kini, muncul berbagai kereta dengan kecepatan tinggi, termasuk Shanghai Maglev.

Shanghai Maglev mencatatkan namanya sebagai kereta api tercepat di dunia, dengan kecepatan mencapai 600 kilometer per jam.

Dikutip dari Reuters, Shanghai Maglev yang merupakan produksi China ini diluncurkan pada pada 2021.

Baca juga: Koin Berdiri Tak Goyang Saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melaju 180 Km/Jam, KCIC Ungkap Penyebabnya

Tanpa menyentuh rel

Bukan roda baja konvensional, Shanghai Maglev menggunakan levitasi magnetik (maglev) dan "melayang" di atas lintasan tanpa kontak antara badan dan rel.

China telah menggunakan teknologi tersebut selama hampir dua dekade dalam skala yang sangat terbatas.

Meskipun belum ada jalur maglev antar kota atau antar provinsi di China yang dapat memanfaatkan kecepatan yang lebih tinggi dengan baik, beberapa kota termasuk Shanghai dan Chengdu telah mulai melakukan penelitian.

Dengan kecepatan 600 kilometer per jam, hanya dibutuhkan waktu 2,5 jam untuk melakukan perjalanan dari Beijing ke Shanghai.

Dua kota besar di China ini memiliki jarak lebih dari 1.000 km (620 mil).

Sebagai perbandingan, perjalanan akan memakan waktu 3 jam dengan pesawat dan 5,5 jam dengan kereta api berkecepatan tinggi.

Baca juga: Spesifikasi Kereta Cepat KCIC400AF, Red Komodo yang Meluncur Perdana ke Jakarta!

Kecanggihan

Sistem catu dayanya adalah salah satu sistem kunci dari kereta berkecepatan tinggi ini, karena memainkan peran penting dalam pengoperasian kereta yang aman.

Ketika kecepatan melebihi 100 kilometer per jam, catu daya nonkontak digunakan, dikutip dari Global Times.

Sistem penerima kereta yang dikembangkan oleh CRRC SRI memiliki daya adaptasi lingkungan yang baik dan dapat bekerja dengan lancar dari -25 C hingga 45 C.

Untuk menjamin kelancaran telekomunikasi selama perjalanan berkecepatan tinggi, 5G disediakan untuk sistem Wi-Fi.

Penumpang juga dapat mengisi daya ponsel mereka secara nirkabel.

Proyek Shanghai Maglev dimulai pada Oktober 2016, dengan kendaraan prototipe berhasil dikembangkan pada 2019 dan melakukan uji coba pada Juni 2020.

Kereta ini dapat dikonfigurasi dari 2 hingga 10 gerbong, masing-masing mampu menampung lebih dari 100 penumpang.

Baca juga: Viral Unggahan Sebut 8 WNI di Jepang Dideportasi karena Nembak Tiket Kereta Cepat, KBRI Telusuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com