"Jika Anda sedang berenang dan masuk ke dalam air, kemudian seseorang yang berdiri di tepi kolam berteriak dan Anda akan mendengarnya," kata Ruane.
"Anda mungkin tidak dapat mengetahui detailnya, Nah, itu adalah jenis yang didengar ular pada frekuensi yang lebih tinggi," tambahnya.
Baca juga: Ramai soal Ular Bersembunyi di Dalam Sepatu, Benarkah Ular Suka Tempat Lembab Saat Cuaca Panas?
Ruane juga mengatakan, rentang pendengaran yang sempit ini tidak menjadi masalah bagi ular, sebagian karena mereka tidak menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi satu sama lain.
Vokalisasi yang ular buat, seperti mendesis atau menggeram, berada pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang mereka dengar.
Selain itu, vokalisasi tersebut mungkin ditujukan untuk predator, seperti burung dan mamalia, menurut penelitian tersebut.
Alasan terbesar mengapa ular tidak membutuhkan pendengaran yang peka adalah karena mereka mengandalkan indera lain, yaitu indera penciuman. Indera ini sangat berguna.
"Ular menjentikkan lidah mereka, mengambil semua molekul bau yang ada di udara di sekitarnya, membawanya kembali ke organ khusus yang mereka miliki untuk memprosesnya, dan ke otak mereka," kata Ruane.
Jadi, meskipun mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendengar kebanyakan hewan lain, tapi ular adalah raja chemosensory.
Baca juga: 5 Jenis Ular yang Kerap Masuk Rumah dan Cara Mencegahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.