Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disindir Jokowi, Gubernur Lampung: Jalan Rusak karena Tonase Kendaraan

Kompas.com - 06/05/2023, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir kondisi jalan yang rusak berat ketika melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, Jumat (5/5/2023).

Salah satu jalan yang ia lalui adalah Jalan Terusan Ryacudu, Kota Baru, Jati Agung, Kabupaten Lampung Tengah.

Saat melintas di jalan tersebut, Jokowi yang berada di mobil kepresidenan Mercedes-Benz S600 Guard menyampaikan bahwa kondisi jalan "mulus".

Bahkan, ia juga menyebut Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang ikut menumpang di mobil kepresidenan sampai tertidur pulas.

"Tadi jalannya mulus, enak, dinikmati, hingga Pak Zulkifli tertidur di mobil karena jalannya mulus," ujar Jokowi dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Sindiran Jokowi dan Dalih Gubernur Lampung Soal Kondisi Jalan yang Rusak

Gubernur Lampung jelaskan alasan jalan rusak

Selain disindir oleh Jokowi, rusaknya jalan di Lampung turut disorot oleh Zukifli.

Zulkifli yang hampir seharian mendampingi Jokowi berujar bahwa ibu hamil bisa melahirkan bila melintasi jalan tersebut.

"Ini mendampingi Pak Presiden, luar biasa jalannya, ini kalau ada yang melahirkan, orang hamil bisa melahirkan, Pak," kata Zulkifli.

Terkait sindiran yang dilontarkan Jokowi dan Zulkifli, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berkilah soal penyebab jalan di daerahnya rusak berat.

Ia menjelaskan, rusaknya jalan di Lampung disebabkan oleh kendaraan over demension over load (ODOL) atau kendaraan yang kelebihan tonase.

Hal tersebut diutarakan Arinal pada hari yang sama ketika ia mendampingi Jokowi pada Jumat (5/5/2023).

"Hanya satu yang saya minta karena sudah dibantu Presiden, masyarakat sekitarnya pengusaha harus menyadari kemampuan tonase. Jangan berlebihan," kata Arinal dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Tinjauan Jokowi ke Lampung dan Mengapa Jalan yang Baru Diperbaiki Bisa Rusak Lagi?

 

Kendaraan toanse berlebih akan ditertibkan

Terkait tonase kendaraan berlebihan yang disebut menjadi penyebab jalan rusak, Arinal menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penertiban.

Penertiban tonase kendaraan yang berlebihan bakal dilakukan bersama Polda Lampung.

"Pengusaha harus menyadari kemampuan tonase. Jangan berlebihan," ujar Arinal dilansir dari Antara.

Arinal juga menuturkan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas bagi kendaraan yang tonasenya berlebihan.

Baca juga: Senyum dan Tepuk Tangan Gubernur Lampung Usai Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan

Jokowi minta Pemprov Lampung tanggung jawab

Sementara itu, Jokowi meminta Pemprov Lampung bertanggung jawab memperbaiki jalan yang rusak, utamanya jalan provinsi.

Ia juga mengatakan, bahwa pemerinyah pusat sudah mengambil alih perbaikan 15 ruas jalan di Lampung.

"Nanti ada beberapa ruas yang menjadi tanggung jawabnya Pak Gubernur, ada yang tanggung jawabnya Bapak/Ibu Bupati yang ada di sini. Jangan semuanya pemerintah pusat," ucap Jokowi dikutip dari Kompas.com.

Jokowi menggarisbawahi bahwa setiap jalan di Indonesia sudah mempunyai penanggung jawab masing-masing.

Dalam hal ini, pemerintah pusat bertanggung jawab atas jalan nasional, provinsi bertanggung jawab atas jalan provinsi, dan bupati/wali kota bertanggung jawab atas jalan kabupaten/kota.

Jokowi mengatakan, pemerintah pusat akan menggelontorkan dana sebesar Rp 800 miliar untuk memperbaiki 15 ruas jalan di Lampung.

"Perbaikannya akan dimulai bulan Juni karena harus lelang dulu," tutur Jokowi.

Baca juga: BERITA FOTO: Momen Jokowi Tinjau Jalan Rusak di Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com