Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Status Darurat Global Covid-19, 687 Juta Orang Terinfeksi dengan 6,9 Juta Meninggal

Kompas.com - 06/05/2023, 13:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengakhiri status darurat kesehatan global untuk Covid-19 pada Jumat (5/5/2023).

Status darurat global Covid-19 ini telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun atau sejak 30 Januari 2020.

"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa berakhirnya status keadaan darurat ini bukan berarti Covid-19 telah berakhir sebagai ancaman kesehatan global.

Diketahui, keputusan ini datang setelah Komite Darurat WHO menggelar rapat koordinasi pada Kamis (4/5/2023).

Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Tak Lagi Jadi Darurat Kesehatan Global, Apa Artinya? Ini Penjelasan Epidemiolog

Menginfeksi ratusan juta orang

Sejak laporan resmi kasus Covid-19 pertama pada akhir 2019, jumlah orang yang terinfeksi hingga saat ini mencapai lebih dari 687 juta orang, dikutip dari Worldometer.

Angka tersebut setara dengan dua kali populasi Amerika Serikat.

Dari jumlah itu, sebanyak lebih dari 660 juta orang dinyatakan sembuh. Kini, masih ada 20,6 juta pasien aktif Covid-19.

Pandemi Covid-19 juga telah mengakibatkan 6,9 juta orang meninggal dunia.

Sementara itu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Asia dan dunia.

Sebanyak 6,8 juta warga Indonesia terinfeksi virus yang bermula di China ini, 161.404 orang di antaranya meninggal dunia.

Angka kematian Covid-19 di Indonesia bahkan tertinggi kedua di Asia setelah India.

Baca juga: WHO Umumkan Darurat Covid-19 Berakhir Saat Kasus di Indonesia Justru Meroket

Tingkat kematian terus menurun

Tingkat kematian akibat Covid-19 terus menurun dari puncaknya lebih dari 100.000 orang per minggu pada Januari 2021.

Menurut data WHO, tingkat kematian saat ini telah melambat menjadi 3.500 orang dalam seminggu hingga 24 April 2023.

Hal ini mencerminkan jumlah vaksinasi Covid-19 yang meluas, ketersediaan perawatan yang lebih baik, dan tingkat populasi kekebalan dari infeksi sebelumnya.

Mengakhiri keadaan darurat dapat berarti bahwa kolaborasi internasional atau upaya pendanaan juga berakhir.

"Pertempuran belum berakhir," tegas Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan.

"Kami masih memiliki kelemahan yang masih kami miliki di sistem kami akan terpapar oleh virus ini atau virus lain. Itu perlu diperbaiki," sambungnya.

Uni Eropa juga telah mengakhiri fase darurat pandemi Covid-19 pada April 2022 dan diikuti oleh kawasan lain.

Baca juga: Covid-19 Subvarian Arcturus Naik Status Jadi Variant of Interest, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Mana Saja?

Daftar 10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Mana Saja?

Tren
Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Tren
Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Tren
Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Tren
Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Tren
5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

Tren
Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Tren
Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Tren
Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com