Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Wayan Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai tapi Buka Praktik, Ini Kata Kemenkes dan Dinkes Karawang

Kompas.com - 05/05/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sosok dokter Wayan dalam beberapa hari terakhir mencuri perhatian publik karena yang bersangkutan tinggal di rumah mewah terbengkalai.

Rumah mewah tersebut berada di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Selain bertempat tinggal, dokter Wayan diketahui membuka praktik meski rumahnya dalam kondisi tidak terawat, minim pencahayaan, dan kotor.

Baca juga: Ramai soal Bintik-bintik Merah di Kulit, Benarkah Menandakan Autoimun? Ini Penjelasan Dokter

Sosok dokter Wayan yang tinggal di rumah mewah terbengkalai menjadi viral usai kisahnya diangkat oleh wanita bernama Ni Luh di TikTok.

Dari situ, pemilik kanal YouTube Bang Brew TV menghampiri lokasi rumah terbengkalai yang dihuni dokter Wayan dan menengok kondisi di dalamnya.

Dokter Wayan kini telah dijemput keluarganya ke Bali. Rumah mewahnya yang terbengkalai juga sedang dibersihkan oleh warga dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.

"Saya haya minta izin, Bli rumah tak bersihin. Oke siap," ujar kerabat dokter Wayan bernama Kade kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Dokter Wayan di Rumah Kumuh, Diberangkatkan ke Bali, Binatang Peliharaan Diurus Keluarga

Lantas, apa kata Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang soal dokter Wayan yang tinggal di rumah terbengkalai?

Baca juga: 8 Fakta Dokter Wayan yang Hidup di Rumah Mewah Terbengkalai

Tanggapan Kemenkes dan Dinkes Karawang

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa dokter Wayan telah ditangani oleh Dinkes Karawang.

Saat ditanya lebih lanjut soal langkah Kemenkes menangani dokter Wayan yang tinggal di rumah terbengkalai termasuk izin praktiknya, ia enggan berkomentar.

"Dikoordinasikan oleh dinkes setempat," kata Nadia singkat kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: Benarkah Pengguna Narkoba Tetap Mengalami Kerusakan Saraf Otak meski Sudah Direhabilitasi? Ini Kata Dokter Saraf

Sementara itu, Subkor Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes Karawang Deddy Ferry menyampaikan bahwa pihaknya ikut membantu penanganan dokter Wayan.

Namun, Dinkes Karawang hanya bertanggung jawab atas obat-obatan dan limbah medis yang ditemukan di rumah mewah terbengkalai tersebut.

"Jadi atas instruksi Bupati, sudah dibentuk tim untuk penanganan kemanusiaan," kata Deddy kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

"Itu korlapnya ada di BPBD (Karawang). Kami dinkes itu adalah bagian dari tim kolaborasi penanganan itu," sambungnya.

Baca juga: Benarkah Duduk di Atas Bantal Sebabkan Bisulan? Simak Penjelasan Dokter

Penampakan rumah mewah Dokter Wayan yang terbengkalai dan kumuh di Karawang, Jawa Barat.Tribun Jabar/Cikwan Suwandi Penampakan rumah mewah Dokter Wayan yang terbengkalai dan kumuh di Karawang, Jawa Barat.

Obat-obatan dan limbah medis sudah diamankan

Lebih lanjut, Deddy juga menyampaikan bahwa pihaknya melalui petugas kesehatan lingkungan dibantu Puskesmas Curug telah mengamankan obat-obatan dan limbah medis dari rumah terbengkalai dokter Wayan.

Obat-obatan dan limbah medis dari lokasi tersebut selanjutnya dibawa ke Puskesmas Curug untuk dipilah sebelum dimusnahkan.

"Hari ini kita pilah terkait obat dan limbah-limbah medis. Nanti dari itu, limbas medis puskesmas sudah bekerja sama dengan pihak ketika," jelas Deddy.

"Ada penanganan khusus untuk limbah medis akan dihanguskan, dimusnahkan," tandasnya.

Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya

Sudah minta izin kerabat dokter Wayan

Deddy mengutarakan, dalam proses mengamankan obat-obatan dan limbah medis, Dinkes Karawang telah mendapat izin dari kerabat dokter Wayan bernama Kade.

"Jadi semua itu kita amankan ke puskesmas atas persetujuan dari perwakilan dokter Wayan. Kita tidak semena-mena," imbuhnya.

Ia mengutarakan, obat-obatan yang ditemukan di rumah mewah terbengkalai dokter Wayan tidak banyak, namun sudah kedaluwarsa.

Kendati demikian, pihaknya belum pernah bertemu dengan dokter Wayan maupun keluarganya.

Terkait praktik dokter Wayan di rumahnya yang terbengkalai, Deddy berujar bahwa Dinkes Karawang tidak memiliki kewenangan untuk menangani hal ini.

Baca juga: Rumah Terbengkalai, Dokter Wayan Dikenal Sosok Peduli dengan Warga Kurang Mampu

Kondisi rumah belum sepenuhnya bersih

Terpisah, Kepala Puskesmas Curug Laela Jamilah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan obat-obatan dan limbah medis dari rumah mewah terbengkalai dokter Wayan.

Ia menyampaikan, izin praktik dokter Wayan sudah habis. Pihaknya juga sudah mendapat laporan bahwa dokter Wayan dibawa ke Bali.

"Untuk obat dan limbah medis sudah dievakuasi kemarin. Kami tim dari Puskesmas Curug didampingi oleh tim dari dinkes dan tim BPMBD, aparat desa, Babinsa, dan masyarakat," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Laela juga melaporkan, hingga hari ini pembersihan rumah mewah terbengkalai dokter Wayan masih berlangsung, namun belum sepenuhnya bersih.

"Belum bersih semua. Masih ada sampah yang harus diangkut. Sekarang tim Damkar mau bersihin dalam rumah disemprot pakai air," pungkasnya.

Baca juga: Profil Adib Khumaidi, Ketua Umum PB IDI 2022-2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com