"Di tengah banyak orang yang mungkin masih membeli BBM jenis subsidi, dia meskipun dengan uang yang seadanya tetap belinya bahan bakar berkualitas seperti Pertamax," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/4/2023).
Banyaknya warganet yang mengapresiasi kesabaran operator SPBU, turut membuat Pertamina berencana memberikan apresiasi kepada pria bernama Irvan Sahrudi itu.
"Ketika kita tanya operatornya, operatornya juga tidak tahu kalau itu ternyata buat konten," kata Taufiq.
Di sisi lain, dia menegaskan, penggunaan ponsel untuk merekam selama di SPBU bukanlah suatu masalah, terutama untuk perangkat keluaran terbaru.
Hal tersebut berbeda dengan pemakaian ponsel untuk menelepon, yang akan mengantarkan sinyal dan dapat memicu kebakaran.
Lebih lanjut Taufiq menjelaskan, Pertamina tetap melayani konsumen berapa pun nominalnya, terutama konsumen yang mengisi kendaraan dengan bahan bakar berkualitas.
Namun, menurut dia, akan lebih baik apabila konsumen menggunakan pembayaran non-tunai melalui MyPertamina apabila ribet membawa uang tunai.
"Kadang kalau isi kan digitnya tidak selalu persis sesuai yang diharapkan, kadang-kadang ada (kelebihan) berapa puluh (perak). Itu bisa diatasi dengan pembelian menggunakan e-wallet dan bank-bank yang sudah terkoneksi dengan MyPertamina," tuturnya.
Bukan hanya itu, Taufiq turut menyampaikan, MyPertamina saat ini sudah bisa digunakan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Kecuali, misalnya, di daerah BBM satu harga di pedalaman, pegunungan, yang memang kita belum mendistribusikan penugasan di daerah itu, infrastrukturnya belum ada, sinyal belum masuk," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.