Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung: Pengertian, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Pencegahan

Kompas.com - 17/04/2023, 15:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Akibatnya, jantung akan menerima darah yang tidak teroksigenasi. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung rusak sehingga memicu serangan jantung.

Baca juga: Ramai soal Pro Kontra Olahraga di Malam Hari, Benarkah Picu Serangan Jantung?

Gejala serangan jantung

Dikutip dari Heart and Stroke Canada, gejala serangan jantung dapat meliputi:

  • Nyeri dada ringan hingga berat, berupa perasaan tertekan, berat, sesak atau dada seolah diremas, panas, atau berat.
  • Rasa sakit di bagian tubuh atas, meliputi leher, rahang, pundak, tangan, dan punggung.
  • Pusing.
  • Berkeringat.
  • Sesak napas.
  • Merasa mual atau ingin muntah.
  • perasaan cemas yang luar biasa.
  • Batuk.

Gejala yang paling umum pada pria dan wanita adalah nyeri dada. Wanita cenderung memiliki gejala lain seperti sesak napas, tubuh sakit, dan nyeri punggung atau rahang.

Serangan jantung menyerang secara tiba-tiba. Namun, banyak orang memiliki gejala serangan jantung berjam-jam, berhari-hari atau berminggu-minggu sebelumnya.

Nyeri dada yang terus terjadi dan tidak hilang dengan istirahat mungkin merupakan peringatan dini serangan jantung.

Baca juga: Bisa Berbahaya, Ini 3 Jenis Buah yang Harus Dibatasi Penderita Penyakit Jantung

Diagnosis dan pengobatan serangan jantung

Sebelum menjalani pengobatan, pasien akan menjalani prosedur diagnosis untuk menentukan serangan jantung yang mungkin dialami.

Diagnosis

Dikutip dari HSE Irlandia, berikut tes yang akan dilalui.

  • Elektrokardiografi

Elektrokardiogram (EKG) dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik jantung. Mesin EKG merekam sinyal-sinyal untuk melihat seberapa baik jantung berfungsi.

  • Tes darah

Kerusakan jantung akibat serangan jantung menyebabkan enzim tertentu bocor ke darah. Jika diduga mengalami serangan jantung, sampel darah akan diambil untuk menilai kerusakan pada jantung dan menentukan seberapa sanggup jantung merespons pengobatan.

  • Rontgen dada

Rontgen dada dilakukan jika diagnosis serangan jantung tidak pasti. Metode ini dapat menemukan penyebab lain dari gejala ataupun akibat serangan jantung.

  • Ekokardiogram

Ekokardiogram adalah pemindaian menggunakan gelombang suara untuk membentuk gambaran bagian dalam jantung. Ini berguna untuk mengidentifikasi area jantung yang rusak dan pengaruhnya.

  • Angiografi koroner

Angiografi koroner dilakukan dengan memasukkan kateter untuk mengetahui bagian dalam arteri koroner. Metode ini dapat mengetahui jika ada penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner.

Pengobatan

Penderita serangan jantung akan mendapatkan perawatan sesuai penyebab dan kondisi tubuhnya. Perawatan yang digunakan akan bergantung pada kapan gejala dimulai dan seberapa cepat mendapatkan tindakan pengobatan.

Beberapa metode pengobatan yang dilakukan antara lain berupa konsumsi obat pemecah gumpalan darah, intervensi koroner perkutan primer (PCI) untuk memperlebar arteri koroner, atau prosedur angioplasti koroner untuk membuka bagian penyempitan arteri koroner.

Setelah pulih, penyintas serangan jantung akan menjalani beragam rehabilitasi. Gunanya untuk memulihkan kebugaran fisik dan mengurangi risiko serangan jantung lainnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com