Zorba dipastikan bukanlah merupakan anggota tetap masjid tersebut. Namun, ia memang pernah terlihat berada di sana sebelum hari kejadian.
"Dia tidak dikenal di masjid. Diyakini bahwa dia telah mengunjungi masjid sebelumnya pada kesempatan lain, tetapi dia adalah seseorang yang tidak dikenal di masjid," ujar Abdul Hamdan, pengacara dan juru bicara Masjid Omar.
Hingga saat ini, Kantor Kejaksaan Wilayah Passaic tidak memberikan perincian tentang motif penyerangan tersebut dan mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
"Meskipun tidak jelas apa yang memotivasi penyerang, tidak ada pembenaran untuk kekerasan apa pun, terutama di tempat suci," ujar Al Abdelaziz, dikutip dari NPR.
Menurut penduduk setempat, Zorba merupakan seorang yang lebih suka duduk sendiri dan menyendiri.
Baca juga: Sejarah Pelaksanaan Shalat Tarawih, Bagaimana Awal Mulanya?
Zorba juga diyakini terlibat dalam serangan di Masjid Mevlana Cami di Sussex Street, Paterson beberapa minggu lalu.
Ia diberitakan melakukan penyerangan yang sama kepada imam di sana. Namun, kejadian itu tidak melibatkan polisi karena situasi berhasil ditangani.
FBI dan lembaga lain dilaporkan sedang menyelidiki kedua insiden tersebut. Saat ini, mereka belum memiliki alasan bahwa kedua insiden tersebut berhubungan.
Setelah terjadi insiden di Masjid Omar, Walikota Andre Sayegh memastikan pihak berwenang akan memberikan keamanan ekstra setidaknya selama bulan suci Ramadhan.
“Keselamatan jemaah yang akan melaksanakan shalat menjadi prioritas kami. Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius. Kami ingin memberi tahu siapa pun yang datang untuk beribadah bahwa mereka dapat melakukannya dengan damai," katanya.
Keamanan ekstra ini tampaknya masuk akal mengingat penyerangan serupa tidak hanya terjadi kepada Sayed Elnakib.
Sehari sebelumnya, Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey menyerukan penyelidikan kejahatan rasial atas insiden vandalisme di sekolah umum Dr. Hani Awadallah, Paterson.
Dina Sayedahmed, juru bicara dewan tersebut, mengatakan bahwa tulisan kata "Allah" dalam nama Dr. Hani Awadallah dirusak dengan zat gelap yang tidak diketahui.
Organisasi tersebut juga melaporkan ada 152 pengaduan tindakan anti-Muslim di New Jersey pada 2022. Laporan pengaduan meningkat selama bulan Ramadhan.
Paterson merupakan kota yang memiliki populasi Muslim terbesar di negara bagian New Jersey, sekaligus salah satu yang terbesar di AS.
Diperkiraan ada sekitar 25.000 hingga 30.000 Muslim di antara lebih dari 150.000 penduduk kota tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.