Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini 7 Penyebab Asam Lambung pada Bayi

Kompas.com - 09/04/2023, 10:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Begitu juga makanan seperti cokelat dan makanan berlemak tinggi dapat membuat LES terbuka lebih lama, menyebabkan isi lambung naik.

Sehingga, mengubah makanan pemicu yang dimakan bayi dapat membantu mengurangi kemungkinan refluks asam. Dan jika Anda menyusui, mengubah pola makan Anda dapat membantu bayi.

Baca juga: Bisakah Asam Lambung Menyebabkan Kematian?

4. Kondisi gastroparesis

Gastroparesis adalah gangguan yang menyebabkan perut membutuhkan waktu lebih lama untuk dikosongkan.

Perut biasanya berkontraksi untuk memindahkan makanan ke usus kecil untuk pencernaan.

Namun otot perut tidak dapat bekerja dengan baik jika terjadi kerusakan pada saraf vagus, karena saraf ini mengontrol pergerakan makanan dari lambung melalui saluran pencernaan.

Dalam kondisi gastroparesis, isi perut akan berada di perut untuk waktu yang lebih lama dari yang seharusnya, sehingga mendorong asam lambung untuk naik

Baca juga: Tips Mencegah Asam Lambung dengan Yoga

5. Hiatus hernia

Hernia hiatal adalah kondisi di mana bagian perut menempel melalui lubang di diafragma.

Hernia hiatal kecil tidak menyebabkan masalah, tetapi yang lebih besar dapat menyebabkan refluks asam dan mulas.

Hernia hiatal sangat umum, terutama pada orang berusia di atas 50 tahun, tetapi jarang terjadi pada bayi.

Hernia hiatal pada anak-anak biasanya bawaan (hadir saat lahir) dan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

6. Posisi saat menyusui

Posisi bayi selama dan setelah menyusui menjadi salah satu faktor penyebab asam lambung naik pada bayi, dan ini sering diabaikan.

Posisi horizontal memudahkan isi lambung untuk naik ke kerongkongan.

Menjaga bayi dalam posisi tegak saat Anda memberinya makan dan selama 20 hingga 30 menit sesudahnya dapat mengurangi risiko

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Asam Lambung, GERD, dan Sakit Maag

7. Memberi makan berlebihan

Memberi makan si kecil terlalu banyak sekaligus dapat menyebabkan asam lambung. Begitu juga dengan memberi makan bayi Anda terlalu sering.

Kelebihan pasokan makanan dapat memberi terlalu banyak tekanan pada LES, yang akan menyebabkan bayi Anda gumoh.

Tekanan yang tidak perlu itu dihilangkan dari LES dan refluks berkurang saat Anda lebih sering memberi makan bayi lebih sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com