Kondisi putus kafein terjadi saat seseorang mendadak berhenti mengonsumsi kafein selama bulan puasa.
Umumnya, konsumsi kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga detak jantung meningkat. Mengurangi asupan kafein memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan sakit kepala karena otak mencoba beradaptasi dengan peningkatan aliran darah.
Kondisi kurang tidur menyebabkan tubuh dan mata menjadi lelah serta mudah pusing.
Selain itu, pemicu lain dari sakit kepala adalah stres dan kelelahan. Orang yang mengalami kondisi ini selama puasa akan cenderung mengalami pusing.
Baca juga: Rekomendasi Menu Buka Puasa dan Sahur Selama Seminggu dari Ahli Gizi
Cara mencegah sakit kepala saat puasa adalah dengan tidak melewatkan makan. Saat buka puasa, usahakan makan makanan manis.
Walau beribadah selama bulan puasa sangat dianjurkan, pastikan segera berbuka dan tidak melewatkan makan dalam waktu yang lebih lama.
Selalin itu, pastikan tubuh mendapatkan banyak asupan air dan cukup istirahat. Bagi peminum kopi atau produk kafein, disarankan mengurangi porsi yang dikonsumsi selama beberapa minggu sebelum puasa.
Harap diperhatikan, sakit kepala yang menghilang setelah makan merupakan kondisi tidak serius. Namun, jika kepala terus merasa sakit, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: 8 Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah yang Cocok untuk Penderita Diabetes Saat Puasa, Apa Saja?
Agar tidak pusing, orang puasa dianjurkan untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumdi. Berikut tips makan yang aman saat berpuasa menurut Cleveland Clinic.
1. Perbanyak minum air.
2. Batasi konsumsi kafein, gula, dan makanan olahan.
3. Makan nasi merah, roti gandung, sayur, buah, dan kacang-kacangan.
4. Kurangi makan daging atau ikan asap atau yang diawetkan.
5. Jangan sengaja makan dalam porsi lebih besar daripada biasanya.